Peserta Asal Gresik Ini Berhutang Nyawa Pada JKN-KIS, Begini Ceritanya

TIMESINDONESIA, GRESIK – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat asal Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, Agung Supriadi ini mengaku hutang nyawa pada JKN-KIS. Begini ceritanya?
Agung menceritakan, dia harus menerima kenyataan bahwa salah satu putra kembarnya harus mengalami sakit sejak sehari setelah dilahirkan.
Advertisement
Putranya tersebut harus menggunakan kantong stoma, lantaran terdapat kelainan yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna sehingga penderita tidak dapat mengeluarkan tinja secara normal.
“Awal mula tahu ada kelainan, sehari setelah lahir anak saya muntah-muntah dan berwarna hijau. Dokter bilang anak saya juga tidak bisa buang air besar, dan ususnya mengalami penyumbatan dan sampai usus anak saya keluar sedikit terlihat di luar perut. Makanya harus pakai kantong stoma,” kisahnya, Jumat (29/1/2021).
Agung menjelaskan bahwa putranya diharuskan menjalani operasi. Sebagai orang tua, tentunya ia rela melakukan apapun demi kesembuhan buah hatinya. Dengan bekal kartu JKN-KIS, Agung dapat melangkah lebih pasti untuk terus menjalani pengobatan untuk sang buah hati.
“Kata dokter, anak saya harus dioperasi. Saya harus ikuti apapun yang dokter bilang, agar anak saya bisa sehat seperti kembarannya. Beruntungnya, saya sudah menjadi peserta JKN-KIS. Sejak awal istri saya melahirkan, JKN-KIS lah yang juga membantu seluruh biaya kelahiran. Tidak tahu harus mencari biaya dari mana jika tidak pakai JKN-KIS,” tuturnya.
Agung yang kesehariannya memiliki pekerjaan tidak menentu ini sangat bersyukur karena sang istri yang saat itu harus melahirkan bayi kembar prematur secara caesar, pembiayaannya ditanggung seluruhnya oleh JKN-KIS.
Ia juga menjelaskan bahwa saat itu, petugas rumah sakit juga mengawal pendaftaran bayi kembarnya menjadi peserta program yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Istri saya saat kehamilannya 8 bulan, sempat mengalamai kontraksi. Kemudia diberikan obat, namun setelah 2 hari kembali merasakan kontraksi. Akhirnya saya bawa ke IGD, dan dokter menyatakan bahwa saat itu juga istri saya harus melahirkan," ujarnya.
"Alhamdulillah berkat JKN-KIS, saya tidak kesulitan mencari biaya. Hari itu juga saya dibantu petugas BPJS Kesehatan yang ada di rumah sakit untuk mendaftarkan anak kembar saya,” jelas Agung.
Sebagai Kepala Rumah Tangga, Agung harus terus kuat untuk mendampingi pengobatan sang anak. Ia menceritakan bahwa sang anak harus terus menjalani kontrol ke rumah sakit.
Lebih lanjut, Agung juga menyampaikan bahwa selain pelayanan kesehatan yang selama ini diterima dengan sangat baik oleh keluarganya, pelayanan kepesertaan pun juga sangat dirasakan kemudahannya. Seperti halnya hadirnya aplikasi Mobile JKN yang telah membantu dirinya saat hendak mengubah data fasilitas kesehatan (faskes).
“Kemarin anak saya habis kontrol, langsung ke 3 poli. Poli Bedah, Poli Nutrisi dan Poli Tiroid. Harus terus di cek kondisinya sebelum menjalani operasi. Ya saya pasrah dan ikutin semua petunjuk dokter. Saya harus kuat. BPKS Kesehatan ini bukan hanya memberikan pelayanan kesehatan yang baik, untuk urusan administrasi kepesertaan juga diberi kemudahan lewat aplikasi Mobile JKN. Saya menggunakan aplikasi ini dari sejak mendaftar, sampai saat itu saya ingin pindah ke faskes yang lebih dekat dengan rumah, tidak perlu ke kantor cukup dari aplikasi Mobile JKN itu saya bisa ubah sendiri,” ungkapnya.
Berulang-ulang, peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri ini mengucap rasa syukurnya karena telah banyak terbantu oleh program JKN-KIS. Ia hanya bisa berharap agar program JKN-KIS dapat terus maju dan terus memberikan manfaatnya kepada masyarakat khususnya masyarakat yang mengalami kendala finansial.
“Terima kasih sekali BPJS Kesehatan, program ini sangat banyak membantu keluarga saya. Saya bayar iuran setiap bulan untuk satu keluarga, tapi nominalnya tidak akan sebanding dengan biaya pengobatan anak dan istri saya. Saya seperti berhutang nyawa. Terima kasih BPJS Kesehatan,” terang peserta JKN-KIS asal Gresik ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |