Peristiwa Daerah

Bahas Permasalahan Air Bersih, Wali Kota Samarinda Panggil Dirut PDAM

Rabu, 03 Maret 2021 - 15:18 | 52.07k
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (foto: Syahir/TIMES Indonesia)
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (foto: Syahir/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SAMARINDAWali Kota Samarinda, Andi Harun mengadakan pertemuan dengan PDAM Tirta Kencana Mahakam untuk membahas kebutuhan air bersih untuk masyarakat Samarinda, Rabu (3/3/2021).

Andi Harun mengatakan perlu ada evaluasi perkembangan, keuangan dan kinerja instansi PDAM agar pelayanan air bersih menjadi optimal. 

Advertisement

“PDAM Tirta Kencana Samarinda melaporkan secara umum perkembangan PDAM termasuk melaporkan daerah-daerah mana saja kendala produksi TAPA, daerah mana saja yang masuk pengiriman bergilir," jelas Andi Harun

Pertemuan ini juga membahas masalah yang timbul atas kerjasama pihak ketiga serta kegiatan pembangunan IPA yang akan dimasukkan ke dalam program, 100 hari kerja.

"PDAM juga melaporkan kondisi kinerja keuangan Perumdam dan kerja samanya dengan pihak lain,” tuturnya.

Andi Harun menambahkan, presentasi yang dilakukan PDAM Tirta Kencana belum komprehensif dan meminta diadakan pertemuan lanjutan dengan menyajikan data-data yang lengkap terkait permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.

“Saya meminta agar mereka menyajikan semua hal yang berkaitan terhadap upaya perbaikan pelayanan PDAM diantaranya apa masalahnya sampai ada daerah yang belum teraliri dan terjadi penggiliran. Kalau itu kebutuhan teknis dan perlu investasi kira-kira membutuhkan investasi berapa banyak dan kenapa air di Samarinda sampai sekarang masih keruh dan saya minta gambaran tata cara pengelolaan yang good governance,” jelasnya.

Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Samarinda Nor Wahid Hasyim mengatakan, PDAM dalam posisi dilematis. Apabila memperbaiki kualitas, ada resiko kapasitas produksi tidak bertambah dan akibatnya menganggu permohonan sambungan air bersih masyarakat tidak dapat terlayani

”Intinya pak wali ingin ada laporan lebih komprehensif dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan air di Samarinda dan dananya perlu berapa. Pertemuan lanjutan akan diagendakan kembali bersama pak wali,” jelasnya

Wahid mengakui distribusi air bersih kepada masyarakat memang belum merata sepenuhnya terutama di daerah Samarinda bagian Utara dan sekitarnya. 

PDAM menargetkan dalam waktu 2-3 tahun permasalahan distribusi air di Samarinda teratasi dan merata. Namun upaya terus dilakukan, seperti penambahan kapasitas di Makroman.

“Distribusi tidak merata karena persediaan air kita masih kurang terkhusus di daerah Samarinda Utara seperti Sempaja, PM. Noor, Damanhuri, Mugirejo, Sambutan. Kita targetkan dalam 2 – 3 tahun masalah itu dapat selesai. Di tahun ini saja masalah air sudah mulai sedikit teratasi," ucapnya.

Wahid menambahkan,  daerah Sungai Kapih, di Gunung Lingai, Lempake dan diperkirakan di bulan April sudah selesai dengan penambahan kapasitas 50 liter per detik

"Biasanya di daerah itu bergilir, kedepan tidak ada penggiliran air lagi kepada masyarakat. Kemungkinan di 2022 akan ada bantuan dari provinsi di daerah Bengkuring penambahan sekitar 50 – 60 liter/detik jadi bisa mengatasi di daerah Sempaja Selatan,” ucap Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Mahakam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES