Sejumlah IGD Rumah Sakit di Surabaya Tutup Sementara

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sejumlah IGD rumah sakit di Surabaya menyatakan lockdown atau penutupan sementara layanan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Hal ini karena rumah sakit sedang kuwalahan menangani pasien dan tenaga kesehatan yang tak mampuni.
Sejumlah rumah sakit tersebut diantaranya, RS William Booth, RS Royal Surabaya, RSI Jemursari, RSI Ahmad Yani, RS RKZ, RS Gotong Royong, RS Wiyung Sejahtera, RS PHC, RS Adi Husada Undaan Wetan, RS Adi Husada Kapasari, RS Premier, National Hospital dan RS Al - Irsyad.
Advertisement
Ketua PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Jawa Timur, dr. Dodo Anando memembenarkan adanya penutupan sementara terhadap sejumlah rumah sakit di Surabaya. Kata dokter Dodo, penutupan tersebut sistemnya buka tutup.
"Perlu digaris bawahi menutup sementara, artinya kami sistemnya buka tutup secara dinamis," tutur dokter Dodo pada Selasa (6/7/2021) siang.
Kata dokter Dodo, penutupan tersebut karena sejumlah RS IGD-nya mengalami full capacity. Akhirnya, rumah sakit tersebut pun tak lagi mampu menerima pasien.
Rumah Sakit Royal Surabaya saat melakukan penutupan. (Foto: RS Royal untuk TIMES Indonesia).
"Karena orang-orang sering datang tanpa rujukan puskesmas, karena memang penyakit ini cukup cepat penularanya, dan cepat infeksinya," jelas dokter Dodo.
Menurut dokter Dodo, penutupan sementara sejumlah IGD RS tersebut adalah hak RS yang memikirkan nasib tenaga medis yang bekerja didalamnya. Hal tersebut karena banyak tenaga medis yang terpapar Covid-19.
"Kita tahu bahwa sekarang ini banyak nakes yang terpapar, juga harus masuk rumah sakit, diopname, kemudian juga ada yang belum sembuh ada juga cukup banyak yang meninggal," ujarnya.
Dari adanya over capacity itu, Kata dokter Dodo pihak rumah sakit tengah melakukan evaluasi untuk memperbaiki sistem pelayanan. Hal tersebut untuk mengantisipasi rumah sakit agar tidak kolaps, saat jumlah pasien terus bertambah. "Untuk itu kami ngatur, ngatur tenaga, ngatur buka-tutupnya," tutup Ketua Persi Jatim yang juga Direktur RSI Ahmad Yani itu tentang kondisi sejumlah IGD rumah sakit di Surabaya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |