Peristiwa Daerah

Unggahan Akun Twitter KawalCovid19 Hebohkan Tasikmalaya

Rabu, 07 Juli 2021 - 16:12 | 31.49k
Bangunan Puskesmas Karangjaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO: Dok. Puskesmas/TIMES Indonesia)
Bangunan Puskesmas Karangjaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya (FOTO: Dok. Puskesmas/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Unggahan akun Twitter KawalCovid19, berisi tangkapan layar keluhan Satgas Covid-19 Desa Karanglayu, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tentang ketersediaan alat tes antigen membuat heboh.

Akun tersebut bahkan memention akun Humas Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Advertisement

"Saat ini ketersediaan antigen di puskesmas terbatas. Mohon suarakan karena kami mulai collapse di sini nakes positif ada 2. Apd menipis. Baru kemarin isoman meninggal tidak bisa dirujuk karena rs full," seperti ditulis pelapor dalam tangkapan layar itu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Karangjaya, Yayat Priatna mengakui ketersediaan alat pelindung diri (APD) di tempat layanan kesehatan yang dipimpinnya menipis. Ia juga mengakui bahwa antigen menipis dan hampir habis, seperti yang disampaikan pelapor dalam tangkapan layar yang diunggah akun KawalCovid19.

Twitter KawalCovid19 2Tangkapan layar akun KawalCovid-19 yang berisi, Saat ini ketersediaan antigen di puskesmas Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Yayat menjelaskan, pihaknya telah mengajukan permintaan pasokan antigen ke satgas kabupaten, namun di tingkat kabupaten juga sedang kosong.

"Jadi kalau ada yang mau dites swab, sekarang memakai PCR. Tidak pakai antigen," ujar Yayat kepada Times Indonesia, Rabu (7/7/2021).

Namun Yayat membantah perihal dua orang petugas yang positif Covid-19. Petugas yang positif tegas Yayat, hanya satu orang. Hingga Selasa, 6 Juli, di wilayah kerja Puskesmas Karangjaya terdapat 27 orang yang menjalankan isolasi mandiri. Para pasien itu disarankan isolasi mandiri lantaran tidak bergejala dan tidak berat.

Yayat menambahkan saat ini tenaga kesehatan di Puskesmas Karangjaya sebanyak 33 orang dirasakan kurang, karena tenaga kesehatan tersebut saat ini menangani pelanaan dan pemantauan vaksinasi.

Secara terpisah, Camat Karangjaya Tatang Wahyudin juga mengakui banyak keperluan di daerahnya yang mesti dipenuhi.

Di lapangan, sebutnya, dibutuhkan segera alat pelindung diri (APD), mulai baju hazmat, masker N95 untuk pasien Covid-19 yang dalam kondisi berat, masker standar nakes, sarung tangan, sarung tangan karet, dan sarung tangan panjang sampai lengan. "Sarung tangan panjang semacam untuk membantu kelahiran kami butuh. Kami juga butuh velbed APD dan tabung oksigen medis," beber Tatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES