Perhutani KPH Banyuwangi Selatan Temukan Gelondongan Jati Misterius

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menemukan gelondongan kayu jati misterius. Saat ditemukan, kayu tersebut sudah ditata dan tersusun secara rapi namun belum diketahui pemiliknya. Kayu tersebut masih belum jelas kayu habis ditebang atau hendak diselundupkan.

Atas temuan ini, petugas gabungan Polhutmob KPH Banyuwangi Selatan dan Kepolisian selanjutnya mengamankan kayu tersebut sebagai barang bukti.

Waka ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Muchlisin Sabarna menyebutkan jika gelondongan kayu jati tersebut ditemukan di luar kawasan hutan. Tepatnya di daerah pemukiman warga di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

"Kayu jati yang di duga hasil illegal loging dikawasan hutan KRPH Pulau Merah KRPH Kesilirbaru ditemukan di pekarangan belakang rumah warga," kata Muchlisin, Minggu (18/7/2021) malam.

Dia menjelaskan penemuan kayu tersebut bermula saat petugas Danru Polhutmob, Asper Sukamade, Polsek Pesanggaran, KRPH Pulomerah, KRPH Kesilirbaru dan Personil staff BKPH Sukamade melakukan operasi patroli bersama.

Selanjutnya, ada laporan dari salah satu warga yang menyebutkan jika ada sebuah tumpukan kayu jati berukuran besar. Disinyalir, kayu tersebut merupakan hasil ilegal logging yang hendak dikirimkan ke luar daerah oleh si pembalak liar.

"Ada laporan masuk, kemudian kami bersama-sama melakukan penelusuran dan ditemukanlah kayu tersebut," katanya.

Dari TKP, pihaknya berhasil menemukan sekitar 20 gelondongan kayu jati. Diprediksi, kerugian negara yang disebabkan mencapai jutaan rupiah.

"Kami datangi TKP, mengidentifikasi dan mengamankan barang bukti kayu jati sementara ke TPK Ringintelu Blok Kesilir, Desa Kesilir, kecamatan Siliragung," jelasnya.

Untuk mengungkapkan siapakah pemilik kayu jati misterius tersebut, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan kemudian melaporkan ke Polisi. "Kami sudah membuat laporan polisi untuk tindaklanjut pemilik kayu jati diduga curian ini," cetus Waka ADM tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement