Peristiwa Daerah

Smile Train Indonesia Melukis Senyum 95 Ribu Anak Bibir Sumbing

Selasa, 31 Agustus 2021 - 13:45 | 206.33k
Anak-anak bisa tersenyum kembali pasca mendapatkan fasilitas operasi bibir sumbing gratis dari Smile Train Indonesia.(Dok.Instagram Smile Train)
Anak-anak bisa tersenyum kembali pasca mendapatkan fasilitas operasi bibir sumbing gratis dari Smile Train Indonesia.(Dok.Instagram Smile Train)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYASmile Train Indonesia terus berkiprah dalam membantu operasi bibir sumbing dan celah langit. 

Program Director Indonesia Timur Smile Train Indonesia, Ruth Monalisa menambahkan, organisasi nirlaba ini telah berdiri di Indonesia sejak 2002. Total 95 ribu lebih melakukan operasi bibir sumbing mulai dari Aceh-Papua. 

Advertisement

Sementara di Jawa Timur, Smile Train bermitra dengan pihak rumah sakit dan telah menyasar 15.000 kali operasi. 

"Sehingga mereka bisa mendapatkan senyuman barunya," jelas Ruth saat giat briefing virtual Merdeka Senyum Dengan Operasi Bibir Sumbing, Selasa (31/8/2021). 

fasilitas operasi bibir sumbing bProgram Director Indonesia Timur Smile Train Indonesia, Ruth Monalisa, Selasa (31/8/2021).(Tangkapan Layar)

Ia menjelaskan, setiap tahun Smile Train Indonesia menghadapi beragam tantangan saat melakukan operasi. Antara lain kendala wilayah geografis dan keterbatasan akses di daerah kepulauan. 

Oleh sebab itu, Smile Train juga mendapat bantuan dari relawan dan institusi TNI/Polri dalam memobilisasi pasien dan menyebarkan informasi operasi bibir sumbing gratis kepada masyarakat. 

County Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati mengatakan, tercatat dalam lima tahun terakhir Smile Train Indonesia sudah melakukan 9.000 kali operasi bibir sumbing.

"Angka penderita bibir sumbing cukup tinggi di mana dari 700 kelahiran 1 anak lahir dengan bibir sumbing," katanya. 

Deasy menambahkan, Smile Train merupakan organisasi nirlaba internasional yang tersebar di 90 negara. Sedangkan di Indonesia, Smile Train memberdayakan tenaga medis lokal. Dengan demikian, pasien bibir sumbing terus bisa mendapatkan pendampingan komprehensif. 

"Smile Train menerapkan teori berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Dokter Ulfa Elfiah dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember menjelaskan, jika angka bibir sumbing di Indonesia masih tinggi. Angka di setiap daerah berbeda. Namun untuk Kabupaten Jember, perbandingan angka kelahiran anak bibir sumbing sekitar 1:1.445.

"Dari sekian banyak kehamilan ada yang terlahir dengan bibir sumbing," ujarnya. 

Dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi estetik ini melanjutkan, dalam seminggu minimal bisa mengoperasi 5 orang penderita bibir sumbing. Mereka datang dari berbagai daerah mulai Bondowoso hingga Banyuwangi. Ia juga menyarankan operasi bibir sumbing dilakukan saat anak minimal berusia tiga bulan dan minimal usia 10 bulan untuk operasi celah langit. 

fasilitas operasi bibir sumbing cCounty Manager Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, Selasa (31/8/2021).(Tangkapan Layar) 

"Bahkan kadang angkanya lebih dari itu," ucap Ulfa. 

Ada beberapa faktor penyebab bibir sumbing. Mulai dari faktor genetik (30 persen) dan 70 persen sisanya meliputi faktor gizi dan faktor lingkungan. 

Terpapar Pestisida

Berdasarkan penelitian dr Ulfa, faktor penyebab tingginya angka penderita bibir sumbing di Jember antara lain karena lingkungan pertanian dan perkebunan. 

"Angka pemakaian pestisida tinggi," katanya. 

Pestisida disebut mengganggu kualitas sperma yang menjadi faktor pembentukan janin. Penyebab kedua, air di Jember terkontaminasi oleh logam berat cukup tinggi seperti timbal. 

"Itu yang sedang kami teliti untuk melakukan prevalensi," ungkap dr Ulfa. 

Setiap hendak melakukan operasi bibir sumbing, dr Ulfa selalu menanyakan latar belakang pekerjaan orang tua anak. 

Ia berharap temuan ini bisa melahirkan sebuah kebijakan pada bidang-bidang terkait agar bisa melakukan pencegahan multi sektoral. 

"Petani Indonesia harus benar-benar dalam keadaan aman," ucapnya lagi. 

Sementara itu, Dokter Spesialis THT dr Nindya Sinta menjelaskan jika screening pada penderita bibir sumbing harus dilakukan lebih cepat agar segera tertangani. Sebab, operasi bibir sumbing membangkitkan kepercayaan anak-anak kembali. 

Dengan demikian, perawatan komprehensif juga menjadi tantangan tersendiri. 

"Karena dampaknya sangat multiple," katanya saat giat Merdeka Senyum Dengan Operasi Bibir Sumbing persembahan Smile Train Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES