PT Darbe Jaya Abadi Siap Melantai di Bursa Saham

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Industri peternakan, rumah pemotongan ayam atau unggas dan perdagangan daging ayam PT Darbe Jaya Abadi (DJA) siap melantai di bursa saham melalui Initial Public Offering (IPO).
Aksi korporasi fundamental ini dilakukan agar dapat naik kelas sebagai perusahaan terbuka berskala UKM yang melantai di pasar modal Indonesia - SME public listed company. Kick off menuju IPO telah dimulai pada 30 Agustus 2021 lalu.
Advertisement
"Ada market besar yang harus kita pikirkan untuk kita rambah. Kita harus naik level, awalnya kita hanya lokal dan sekarang mulai melebar baik penjualan maupun bottom line," terang Komisaris Utama PT DJA, Nanang Sumartono Hadwidjojo, Jumat (1/10/2021).
Ia mengatakan, sejak dua tahun terakhir berturut-turut sepanjang 2019 dan 2020, perseroan mampu membukukan kinerja positif. Kendati sempat terdampak pandemi Covid-19 pada tahun lalu.
Tercatat pada tahun 2019 mampu membukukan total penjualan sebesar Rp 36 miliar dan sepanjang tahun 2020 membukukan sebesar Rp 64 miliar atau meningkat 170 persen year-on-year.
Nanang juga menambahkan beberapa alasan lain. Dengan IPO tersebut, perseroan bisa mendapatkan alternatif sumber pendanaan baru yang akan digunakan untuk memperbesar skala kapasitas usaha dan melakukan ekspansi bisnis.
Kemudian, sekaligus untuk memperkuat dan mewujudkan brand positioning perseroan sebagai pelopor UKM yang mampu naik kelas.
"Hal ini inline dengan program nasional pemerintah menciptakan pelaku usaha berskala UKM yang modern, kuat dan tangguh, berkemandirian dan memiliki bertata-kelola yang lebih baik dan bersih," tandasnya.
Ia menambahkan, IPO ini juga untuk mewujudkan misi PT DJA agar menjadi emiten bertata-kelola yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) yang berujung kepada penciptaan kesejahteraan semua pemangku kepentingan perseroan dengan perencanaan usaha terintegrasi dan beretika bisnis.
PT DJA sendiri telah lebih dari 10 tahun dalam perdagangan ayam, pemotongan, dan peternakan sejak 2008 pada saat masih belum berbentuk badan usaha dan baru pada 2010 berstatus badan usaha.
Pada Maret 2016 pemilik mendirikan PT Darbe Jaya Abadi (DJA) sebagai perseroan dengan Darbe Meats sebagai merek dagangnya.
Nanang Sumartono Hadwidjojo, mengatakan, lokasi operasional PT DJA berada di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. DJA juga memiliki dua rumah potong ayam (RPA) di Gedangan, Sidoarjo dan Mojokerto, Jawa Timur dan 1 (satu) distributor di Bali yang established pada tahun 2019.
Produk PT DJA yang diperdagangkan adalah daging ayam potong berstandar HASU (Halal, Aman, Sehat, Utuh), yaitu standar yang diyakini mampu menopang going concern perseroan di masa yang akan datang.
Mendukung prinsip fairness, DJA juga memberikan garansi terhadap kehalalan, harga yang kompetitif, kesegaran dan layak telusur atas produk yang dijual kepada konsumen.
Nanang merinci, secara demografi, market share PT DJA sebesar 62 persen berada di Jawa Timur meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Jombang, Magetan, Mojokerto, Malang, Tulungagung untuk sistem penjualan berbasis keagenan berikut pengolahannya.
Selanjutnya sebesar 35 persen ada di Bali untuk segmen pasar basah, sebesar 2 persen berada di Jawa Barat di wilayah Bandung untuk segmen end-user dan sisanya sebesar 1 persen di Makassar untuk segmen end-user.
"Market share mapping diatas pada akhirnya membentuk sebaran profil konsumen produk Perseroan yang lebih heterogen," ujarnya.
Mereka berasal dari kalangan para pedagang, peritel, dan industri sendiri. Nanang menegaskan, jika fakta ini mencerminkan bahwa PT Darbe Jaya Abadi memiliki tingkat ketergantungan yang rendah terhadap single buyer tertentu.
"Lebih dari 50 persen pendapatan Perseroan disumbang dari hampir 80 persen volume transaksi penjualan lokal atau domestik," ujar Komisaris Utama PT Darbe Jaya Abadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |