Peristiwa Daerah

Ada Koleksi Peninggalan Zaman Megalitikum di Pameran Disbudpar Banyuwangi

Senin, 04 Oktober 2021 - 17:52 | 96.06k
Para pengunjung saat melihat pameran peninggalan sejarah purbakala Krajan Blambangan. (FOTO: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Para pengunjung saat melihat pameran peninggalan sejarah purbakala Krajan Blambangan. (FOTO: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Disbudpar Banyuwangi) memamerkan koleksi peninggalan zaman Megalitikum di pameran purbakala tahun 2021.

Pameran yang berlokasi di halaman kantor disbudpar itu menampilkan bermacam-macam benda yang terbuat dari batu dan masih tersimpan rapi di musium Blambangan Banyuwangi. Yang diperkirakan dibuat pada tahun 678 Sebelum Masehi.

Advertisement

Tim ahli cagar budaya Kabupaten Banyuwangi, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ilham Riyadi menyampaikan ratusan peninggalan zaman kerjaan Blambangan juga menjadi koleksi di musim ini.

Seperti halnya koleksi batu Lingga-Yoni yang biasa dipergunakan oleh masyarakat hindu Jawa Krajan Blambangan sebagai sarana pemujaan kepada dewa.

Tak hanya patung dan artefak kuno sarana pemujaan saja, berbagai koleksi keris hingga pedang dan peralatan perang lainnya juga ikut dipamerkan oleh Disbudpar Banyuwangi.

Megalitikum-2.jpg

"Kita memiliki koleksi keris yang tergolong berusia tua. Terbuat dari 7 Unsur yakni memiliki kandungan Besi, Baja, Nikel, Titanium, Clor, Pamor,dan Karbon. Bahkan disini juga ada beberapa keris yang terbuat dari batu meteor," kata KRT Ilham, Senin (4/10/2021).

"Di sini ada juga keris milik keturunan dari Pringgo Kusumo, penguasa ke-17 Krajan Belambangan," lanjutnya.

Ia menceritakan tentang proses pembuatan keris yang dilakukan oleh empu pada zaman dahulu. Meskipun belum memiliki teknologi seperti sekarang ini. Para pembuat keris sudah bisa memilih dan memadukan campur bahan yang bisa memiliki ketahanan yang luar biasa.

"Para empu dahulu memiliki lakon, atau ritual yang dilakukan agar keris ciptaannya bisa bagus serta memiliki kandungan unsur besi yang kuat," cetusnya.

Selain dengan memadukan campur bahan tambang, para empu juga bisa membuat keris atau pedang dari bahan batu meteor. Sebab kata KRT Ilham, bahan dari luar angkasa tersebut memiliki kandungan logam yang kuat.

Salah satu pengunjung pameran purbakala disbudpar Banyuwangi, Lafia Fasaubella (21) mengaku menjadikan pameran ini sebagai salah satu kesempatan untuk dirinya belajar sejarah. Mengingat, gadis cantik asal Kelurahan Kepatihan Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi itu memang tertarik mempelajari tentang budaya.

Megalitikum-3.jpg

"Menurut saya hal semacam ini harus sering dilaksanakan, karena dari adanya pameran ini kita jadi tahu tentang peradaban pada masa dulu," ungkapnya.

Mahasiswi fakultas Ilmu Budaya jurusan sastra Indonesia itu juga mengungkapkan dengan melihat pameran ini, Ia sebagai generasi muda bisa lebih mengerti tentang kebudayaan dan kebiasaan masyarakat pada zaman dahulu.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda menyampaikan dilaksanakannya pameran mulai tanggal 4-6 Oktober 2021 ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk daerah yang memiliki komitmen melestarikan peninggalan sejarah purbakala.

"Banyuwangi dianggap sebagai daerah yang memiliki konsistensi dalam melestarikan dan memiliki potensi peninggalan purbakala, karena disini ada Krajan Blambangan dan Macan Putih," kata Bramuda.

Dengan adanya kekayaan sejarah yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi, dirinya ingin memberikan edukasi kepada para pemuda dan kalangan millenial tentang peradaban budaya di masa lalu.

Terakhir dirinya berharap, Kabupaten Banyuwangi bukan hanya terkenal dengan pariwisatanya saja. Melainkan juga kebudayaannya. "Nantinya kita juga berencana untuk menggabungkan pariwisata dengan wisata budaya. Sehingga para wisatawan bisa lebih lama di sini," tandas Bramuda, Kepala Disbudpar Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES