Peristiwa Daerah

Isu Penyelundupan Ternak Produktif di Sumba Timur, Pemerhati: Hanya Miskomunikasi

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 12:52 | 160.31k
Sejumlah ternak kuda dari Kabupaten Sumba Barat yang sudah diperiksa kelengkapan dokumen oleh beberapa instansi terkait siap diantarpulauakan.(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Sejumlah ternak kuda dari Kabupaten Sumba Barat yang sudah diperiksa kelengkapan dokumen oleh beberapa instansi terkait siap diantarpulauakan.(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Menanggapi isu penyelundupan ternak kuda betina produktif di Kabupaten Sumba Timur, NTT hingga menjadi sorotan para Legislatif dan Instansi terkait, pemerhati ternak mengatakan itu hanya miskomunikasi di kalangan masyarakat.

"Isu yang tersebar bahwa adanya penyelundupan ternak kuda betina produktif dari Sumba Timur dengan memakai dokumen dari Kabupaten Sumba Barat  itu hanya miskomunikasi di kalangan masyarakat Sumba Timur dan tidak benar adanya," ujar pemerhati ternak Sumba, Amir Hamzah pada Sabtu (30/10/2021).

Advertisement

Menurutnya, prosedur pengiriman sejumlah ternak kuda  dari Kabupaten Sumba Barat tetap mengacu pada Protap maupun aturan pemerintah setempat karena kuda tidak pernah masuk kandang atau karantina sebelum diperiksa kelengkapan dokumennya untuk diantarpulaukan.

Itu dilakukan agar meyakinkan kepada publik bahwa ternak kuda itu benar dari Kabupaten Sumba Barat yang dibekali dokumen lengkap.

Selanjutnya, kata Amir, isu kedua bahwa ternak kuda yang diantarpulaukan adalah kuda betina produktif dengan jumlah banyak, tidak benar karena dalam mengantarpulaukan ternak kuda itu di dalamnya ada kuda jantan dan betina. bahkan yang paling banyak adalah kuda jantan sedang kuda betina produktif jumlahnya sedikit dan tidak mudah dibeli.

"Maka isu ini kita perlu klarifikasi sehingga tidak terjadi miskomunikasi di antara kita dan menjadi komoditi publik, khususnya masyarakat Sumba Timur karena mengantarpulaukan ternak harus memiliki ijin atau dokumen/KKMT lengkap seperti ternak kuda yang saat ini keluar dari Kabupaten Sumba Barat yang akan diantarpulaukan," ujarnya.

Amir menyebut, persoalan ini diduga adanya persaingan dagang di antara pengusaha ternak sehingga ada upaya menjatuhkan sesama rekan pengusaha ternak dengan cara menyebar isu tak sehat.

Balai Karantina Hewan Kupang NTT Khaerudin mengatakan, intinya dari permasalahan itu adalah miskomunikasi karena di mana semua intansi terkait telah melaksanakan tugas dan fungsi sesuai pada posnya masing-masing.

"Yang terjadi ini sebenarnya adalah keinginan kita untuk memperbuat ikatan koordinasi dan sinergitas terutama untuk menjaga pelaksanaan tugas di Kabupaten Sumba Timur maka kami sangat apresiasi upaya pemerintah dalam mengontrol berbagai permasalahan yang terjadi," jelasnya.

Khaerudin menambahkan, pihaknya akan mempertegas dan memaksimalkan lagi SOP pemeriksaan maupun pengawasan ternak secara nasional di tingkat provinsi sehingga pihak Karantina Hewan dapat bersinergi dengan pemerintah setempat dalam penertiban keluar masuknya ternak antar pulau. termasuk di Kabupaten Sumba Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES