Timbul Raharjo Gelar Pameran Ekspresi di Masa Pandemi

TIMESINDONESIA, BANTUL – Penciptaan sebuah karya seni, tidak harus diawali dengan adanya ide. Sebab kekosongan pikiran, justru dapat menjadi awal terciptanya sebuah karya seni. Hal ini akan dibuktikan oleh seniman Timbul Raharjo lewat pameran tunggal bertajuk "Timbul Raharjo 2021” dalam skema “ My Myself & I #4.
Pada jumpa pers, Minggu (7/11/2021) di komplek Candi Tirto Raharjo Bangunjiwo Kasihan, seniman yang juga pengusaha mebel ini mengaku, seluruh karya yang dipamerkan dibuat selama pandemi Covid-19 terdiri dari 50 lukisan dan 20 arca.
Advertisement
"Karya yang dipamerkan mewakili perasaan takut, cemas, sedih dan gembira di masa pandemi," tegas Timbul Raharjo.
Ruang berusaha yang dibatasi pada masa pandemi. Memaksa seniman memutar otak agar dapat bertahan hidup. Mulai dengan membuka usaha kuliner, hingga menggelar pameran virtual. Setelah semua cara ditempuh, namun kondisi belum juga membaik sampailah pada kondisi kehabisan ide.
Arca berjudul pasrah salah satu karya yang lahir di masa pandemi. (Foto: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Kekosongan pikiran.ini ternyata dapat menjadi awal terciptanya karya seni. Menggambarkan kekosongan pikiran penciptanya. Seperti lukisan berjudul Corona, yang menggambarkan kegeraman terhadap virus Coroma. Serta arca berjudul pasrah, yang membawa pesan sudah tidak dapat berbuat apa - apa lagi.
Pameran akan digelar 8 hingga 13 November 2021 di komplek Candi Tirto Raharjo Bantul. Masih pada tahap PPKM Level 2, pelaksanaan pameran mematuhi protokol kesehatan sehingga jumlah pengunjung dibatasi untuk menghindari kerumunan meski pameran digelar di ruang terbuka.
Pameran digelar secara gratis bagi masyarakat umum. Sebuah kesempatan langka untuk dapat masuk ke komplek Candi Tirto Raharjo karena pada hari - hari biasa, candi buatan ini tidak terbuka untuk umum. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |