Peristiwa Daerah

Cinta Budaya Tanah Air, Tujuh Anak Kabupaten Malang Ikuti Pendadaran Dalang Bocah

Minggu, 07 November 2021 - 23:32 | 46.84k
Wabup Malang Didik Gatot Subroto ketika menyerahkan gunungan kepada Dalang Bocah. (Foto : Bagian Prokopim Kabupaten Malang for TIMES Indonesia).
Wabup Malang Didik Gatot Subroto ketika menyerahkan gunungan kepada Dalang Bocah. (Foto : Bagian Prokopim Kabupaten Malang for TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Perkembangan teknologi kian modern, tidak membuat budaya tradisional tersingkirkan. Buktinya, tujuh anak Kabupaten Malang ini antusias mengikuti Pendadaran Dalang Bocah, Minggu (7/11/2021).

Pendadaran Dalang Bocah yang dilakukan Disparbud Kabupaten Malang tersebut dilakukan di Padepokan Seni Mangundharma, Desa Tulusbesar, Tumpang, Kabupaten Malang.

Advertisement

Tujuh anak yang mengikuti Pendadaran, Ki Arda Maulana Trisantyo, Ki Randi Dipa Nalendra, Ki Agung Wahyu Hadi Wibowo, Ki Muhammad Anwarudin, Ki Adimas Cahyo, Ki Bambang Supriyono HP dan Ki Zulfikar Nurhasim.

kulit-Gagrak-Malang.jpgSalah satu dalang bocah yang menampilkan wayang kulit Gagrak Malang. (FOTO: Bagian Prokopim Kabupaten Malang for TIMES Indonesia)

Dalam kesempatan itu, bocah dalang juga menampilkan pagelaran Wayang Kulit Gagrak Malang. Mereka menampilkan pagelaran wayang tersebut langsung dihadapan Wabup Malang Didik Gatot Subroto. 

Sebelum mulai menampilkan jalan cerita wayang, salah satu dalang bocah mendapatkan gunungan dari Wabup Malang Didik Gatot Subroto. Penyerahan gunungan menandakan dimulainya pagelaran wayang tersebut.

Dalam sambutannya, Wabup Malang Didik Gatot Subroto mengapresiasi tujuh anak dari Kabupaten Malang yang mengikuti Pendadaran dalang Bocah di tempat tersebut.

"Tentunya ini patut diapresiasi. Karena mereka sejak dini sudah menyukai kesenian tradisional dalam hal ini menjadi dalang Pagelaran Wayang Kulit Gagrak Malang," ujar Didik.

Lebih lanjut dia mengatakan, kecintaan terhadap kesenian serta kebudayaan tradisional asli dari Indonesia terlebih Kabupaten Malang patut ditanamkan sejak dini.

"Tujuannya agar keberlangsungan wayang ini terjaga. Selain itu ada regenerasi penerus yang akan menjaga sekaligus melestarikan wayang ini," kata pria ramah tersebut.

Selanjutnya dia mendorong kepada anak lainnya agar mengikuti jejak maupun langkah Tujuh Anak Kabupaten Malang yang mengikuti Pendadaran Dalang Bocah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES