Peristiwa Daerah

Jadi Serdadu Milenial Banyuwangi, Puluhan Pelajar Komitmen Jaga Jempol Saat Bermedsos

Selasa, 23 November 2021 - 17:40 | 40.96k
Puluhan pelajar di Banyuwangi selesai mengikuti kegiatan camping kebangsaan Serdadu Milenial tahun 2021. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Puluhan pelajar di Banyuwangi selesai mengikuti kegiatan camping kebangsaan Serdadu Milenial tahun 2021. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Menjadi Serdadu Milenial Banyuwangi generasi pertama, puluhan pelajar sekolah negeri tingkat menengah atas/menengah kejuruan (SMA/SMK) di Banyuwangi berkomitmen untuk bijak dalam bermedia sosial. Semuanya bersepakat menjaga 'jempol' agar tidak keluyuran ke arah negatif saat menggunakan smartphone. 

Komitmen tersebut ditegaskan para pelajar Banyuwangi setelah dua hari mengikuti kegiatan camping ground kebangsaan dalam program pendidikan eksternal 'Serdadu Milenial'. 

Advertisement

"Serdadu Milenial yang artinya smart, elaborasi, dedikasi dan edukasi. Merupakan program peduli pendidikan untuk membentuk perilaku bijak bermedia sosial kepada adik-adik pelajar di Banyuwangi," kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyuwangi, Syaifudin Mahmud, Selasa (23/11/2021).

Pelajar-di-Banyuwangi-diberikan-wawasan-jurnalistik-dalam-kegiatan-Serdadu-Milenial.jpgPelajar di Banyuwangi diberikan wawasan jurnalistik dalam kegiatan Serdadu Milenial. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

Menurut pria yang akrab dipanggil Aif tersebut, Serdadu Milenial ini merupakan sebuah wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan yang lahir atas kerjasama organisasi PWI bersama TNI dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Program ini berbentuk pendidikan eksternal yang digelar selama dua hari satu malam. Selama kegiatan, para pelajar digembleng dengan sejumlah pelatihan dari beberapa narasumber yang berkompeten.

"Acara dikemas dengan menyenangkan melalui camping di alam bebas. Ada outbound, pelatihan dan beberapa jadwal pendidikan karakter lainnya," katanya. 

Untuk menghindari terjadinya klasterisasi penularan Covid-19, dari 25 sekolah yang ada hanya diambil 30 perwakilan pelajar saja. Acara ini digelar dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Baik peserta, narasumber dan panitia pun wajib menjalani swab antigen dan memiliki hasil negatif Covid-19. 

Syaifudin-Mahmud.jpgKetua PWI Kabupaten Banyuwangi, Syaifudin Mahmud memberikan materi kepada peserta camping ground kebangsaan di Griya Ekologi Kelir. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

Selain itu, para pelajar ini juga diberikan wawasan kebangsaan. Diharapkan, dari wawasan kebangsaan ini pelajar di Banyuwangi bisa memiliki keteguhan cinta tanah air. Menjadi generasi yang menjunjung tinggi ideologi Pancasila.

"Melalui wawasan kebangsaan kita tanamkan rasa cinta tanah air. Generasi di Banyuwangi harus menjadi generasi pemimpin masa depan yang berjiwa nasionalis," sambung Kasdim 0825 Banyuwangi, Mayor Infanteri Herawadi Karnawan. 

Menurutnya, selain wawasan kebangsaan, para pelajar ini juga diberikan pengalaman militer. Mereka dikenalkan dan dibiasakan dengan sikap disiplin yang tinggi ala kehidupan para tentara Indonesia. 

"Karena sikap disiplin akan menjadikan setiap individu sebagai seseorang yang berkomitmen. Harapan kami, semoga adik-adik ini bisa disiplin dalam belajar dan disiplin dalam berbangsa dan bernegara," jelasnya.

Sementara itu, Kabag Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi, Nurhadi, menyatakan para pelajar memang perlu menggali sejarah masa lampau. Hal ini penting agar sejarah tersebut bisa diingat lagi dan mampu merawatnya dengan baik. 

“Kita harapkan adik-adik dari Serdadu Milenial Banyuwangi ini, mereka mampu mengimplementasikan kepada temannya, keluarga dan lingkungannya, juga ke depan di percaya sebagai pemimpin bangsa biar tidak canggung,” ucap Nurhadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES