Gunung Semeru Erupsi, Ini Dampak pada Penerbangan

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Gunung Semeru erupsi pada hari ini, Sabtu (4/12/2021) berdampak pada penerbangan terutama di wilayah sekitar.
AirNav Indonesia dalam laporannya merilis Ash Notam (Ashtam) terkait dengan erupsi Gunung Semeru.
Advertisement
Dalam siaran pers , Sabtu (4/12/2021), Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi menyampaikan tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan.
"Sampai berita ini disampaikan (4/12/2021) pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo," terang Rosedi.
Rosedi menjelaskan, Ashtam yang dirilis pertama, No. Ashtam 2169 dengan status Red Alert. Ketinggian abu vulkanik dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.30 UTC / 16.30 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.
Kedua, No. Ashtam 2170, ketinggian abu vulkanik dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.40 UTC / 16.40 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.
Rosedi menyamapikan pula, hasil pilot report terhadap pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan yang tebal, begitu juga pengamatan dari Tower Abdul Rachman Saleh.
Koordinasi terus dilakukan AirNav Indonesia dengan pemangku kepetingan penerbangan lainnya. Mereka terus memantau perkembangan Gunung Semeru erupsi yang dapat mempengaruhi aktivitas penerbangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |