Belasan Bakal Calon Berebut Kursi Rektor Unsil Tasikmalaya

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Masa pengabdian Prof Dr H Rudi Priyadi sebagai Rektor Universitas Siliwangi (Unsil) akan berakhir pada April 2022 mendatang, belasan bakal calon pengganti siap bersaing berebut suara untuk menggantikannya.
Kontestasi Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya telah dimulai dengan membuka pendaftaran para bakal calon (balon) rektor. Senat Unsil yang dipimpin Prof Dr Deden Mulyana memutuskan membentuk panitia pemilihan.
Advertisement
Berdasarkan kesepakatan bersama, guru besar Unsil Prof Dr Yus Darusman, Drs, MSi didapuk untuk melaksanakan kenduri politik kampus itu dengan demokratis. Kepada TIMES Indonesia, Prof Yus menjelaskan tahapan pelaksanaan Pilrek Unsil.
Tahap awal, dimulai dengan membuka pendaftaran bakal calon rektor. Panitia Pilrek Unsil sebut Yus, akan melaksanakan setiap tahapan dengan mengacu pada aturan yang telah ditetapkan hingga terpilih rektor yang tidak memicu kegaduhan di internal civitas akademika Unsil.
"Ya kita berkomitmen untuk merealisasikan Pilrek yang rapi, bersih, tanpa gejolak, sehingga terpilih rektor terbaik," tegasnya.
Ia memastikan panitia dan jajarannya akan mengawal Pilrek Unsil dengan seadil-adilnya tanpa tergoda untuk "Dengdek Topi" (miring topi/diartikan berpihak) kepada salah satu kandidat. Sebab, kata dia, bila panitianya sudah Dengdek (miring), maka pelaksanaan kontestasi tidak fair dan rawan konflik.
Guru Besar Universitas Prof.Dr.Yus Darusman, Drs, MSi saat memberikan keterangan kepada TIMES Indonesia beberapa hari yang lalu saat peresmian Objek Wisata Pasir Gumawang, Tasikmalaya. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Ia tak ingin pasca pilrek kondusifitas kampus oleng dan penuh dengan prahara yang tidak menyehatkan bagi dinamika kampus selanjutnya. Untuk itu, panitia berusaha mengacu pada regulasi, mulai seleksi administratif, verifikasi bakal calon hingga penetapan calon terpilih yang sesuai aturan.
Dalam masa pengembalian formulir pendaftaran yang diberi batas akhir 24 Desember 2021 sebut Yus, sudah ada lebih dari sepuluh orang yang mengambil formulir. Dari kandidat yang mengambil formulir pendaftaran, semua berasal dari internal Unsil.
Jika ada yang tertarik untuk turut serta dalam kontestasi itu dari luar kampus Unsil, ia mempersilakan. Tentunya mesti memenuhi kriteri dan persyaratan. Dia bahkan tak menampik ada bakal calon dari luar Unsil yang sudah konsultasi dengan panitia.
Nanti dalam sejumlah seleksi akan dikerucutkan menjadi minimal empat orang balon yang jadi calon untuk selanjutnya bersaing untuk jadi rektor terpilih. Bobot suara yang ditentukan senat sambungnya, mencapai 65 persen serta Kemenristek Dikti 35 persen.
"Perwakilan dari Kemenristek Dikti yang dapat mandat nantinya tetap hadir pada jadwal pemungutan suaranya," tandasnya.
Panitia tambahnya, sudah menjadwalkan pelaksanaan pemungutan suara digelar sekitar Februari 2022 atau dua bulan sebelum masa jabatan rektor saat ini Prof.Rudi berakhir.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri No 19 tahun 2007, kandidat rektor diharuskan berstatus ASN (PPPK tidak masuk syarat) dan sekurang-kurangnya pernah menjabat minimal ketua jurusan.
Jika mengacu pada syarat itu, banyak figur internal yang memiliki kesempatan untuk menjajal pesta demokrasi kampus negeri satu-satunya di Tasikmalaya itu.
Selain Prof Arifin, ada sosok Prof Iis Marwan, Dr Cucu Hidayat, Dr Gumilar Mulya, Dr Nundang Busaeri, Dr Supratman dan beberapa orang yang memungkinkan ikut berkompetisi. Termasuk kandidat dari eksternal Unsil yang tidak menutup kemungkinan meramaikan bursa pemilihan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |