Temukan Yoni dan Bola Batu di Dekat Candi Songgoriti

TIMESINDONESIA, BATU – Tim Ekskavasi Candi Songgoriti diam-diam ternyata tidak hanya memelototi hasil penggalian di areal candi saja, namun juga menganalisasi keberadaan Yoni dan bola batu yang ditemukan tidak jauh dari candi Songgoriti.
Selama ini keberadaan Yoni dan bola batu yang memiliki bentuk bulat sempurna ini luput dari perhatian banyak kalangan, karena letaknya yang tersembunyi dan nyaris tidak terjamah oleh khalayak umum. Anggota tim Ekskavasi melihat ada korelasi Candi Songgoriti dengan temuan dua benda purbakala ini.
Advertisement
Ismail Lutfi dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Jatim menyebut Candi Songgoriti yang merupakan Candi Petirtaan ini sebenarnya merupakan tujuan perantara, bukan tempat tujuan utama untuk persembayangan.
“Kita baru temukan Yoni berukuran besar yang menurut keterangan penduduk masih berada ditempat aslinya atau belum dipindahkan. Sangat dimungkinkan ada korelasi antara Yoni dengan bangunan petirtaan Candi Songgoriti. Saya berangkat dari konsep Jawa Kuno yang terkait dengan bangunan suci,” ujar Lutfi.
Dimana ia membayangkan alur orang Jawa Kuno mengunjungi tempat peribadatan. Mereka berjalan dari arah Timur kemudian sebelum memasuki kawasan suci dengan bangunan tempat pemujaan.
“Jadi mereka melakukan proses pencucian diri dulu di sini (Candi Songgoriti-red) baru kemudian naik ke atas,” ujarnya.
Dugaan ini diperkuat dengan posisi antara Candi Songgoriti dengan lokasi temuan Yoni dan bola batu yang letaknya lebih tinggi ketimbang Candi Songgoriti. Di tempat temuan ini, Tim Ekskavasi menemukan 1 buah Yoni dan dua bola batu yang memiliki bentuk bulat sempurna. Keberadaan Yoni biasanya berasosiasi pada keberadaan bangunan suci, sementara keberadaan bola batu masih belum diketahui secara persis.
Diperkirakan bola batu ini merupakan bolder atau landasan candi. Namun para ahli juga masih penuh tanda tanya, biasanya bolder berjumlah cukup banyak, namun di lokasi hanya terdapat dua bola batu, itu pun salah satunya sebagian besar sudah terpendam di dalam tanah.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |