Peristiwa Daerah

Miliki Ritual Mendak Sanggring, Desa Tlemang Didorong Menjadi Desa Wisata

Senin, 03 Januari 2022 - 07:06 | 97.05k
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ikut memasak makanan Sangring, yang berisi ayam dan kuah  saat budaya sedekah bumi Mendak Sanggring di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Minggu (2/1/2022), (FOTO: Prokopim Lamongan for TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ikut memasak makanan Sangring, yang berisi ayam dan kuah saat budaya sedekah bumi Mendak Sanggring di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan, Minggu (2/1/2022), (FOTO: Prokopim Lamongan for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Budaya Mendak Sanggring di Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Lamongan Jawa Timur telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional. Untuk melestarikan budaya tersebut Desa Tlemang menjadi Desa Wisata.

Mendak Sanggring sendiri merupakan ritual adat masyarakat Desa Tlemang sebagai bentuk tradisi peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin di Desa Tlemang.

Advertisement

Budaya ruwatan ini ada sejak ribuan tahun lalu yang merupakan peninggalan leluhur masih terawat hingga sekarang. Dan tradisi unik ini masih dijaga dan dilestarikan masyarakat Desa Tlemang Kecamatan Ngimbang Lamongan.

Yuhronur-Efendi-8.jpg

Tradisi dilaksanakan pada setiap tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah semakin kental dengan harmoni balutan musik karawitan dan semakin istimewa. Karena makanan khas Sangring, yang berisi ayam dan kuah dimasak dan disajikan harus oleh laki-laki.

Secara turun temurun, ritual adat ini diperingati setiap tahun secara turun menurun oleh masyarakat Desa Tlemang bertepatan dengan upacara sedekah bumi sebagai rasa syukur setelah panen raya. Masyarakat pun sangat antusias dan semakin semangat untuk melestarikannya setelah mendapat pengakuan secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.

Hal ini disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ditengah-tengah masyarakat Desa Tlemang saat melakukan prosesi Sedekah Bumi Mendak Sanggring Ki Buyut Terik, Minggu (2/1/2022).

“Saya harap budaya ini untuk terus dilestarikan dan dipertahankan, budaya ini sebagai peringatan atas dilantiknya Ki Buyut Terik yang waktu itu dilantik oleh Sunan Praben atau Sunan Giri keempat. Selain itu tradisi ini juga menandakan bahwa Desa Tlemang ini kaya akan budaya. Sehingga Kedepan, kami sepakat untuk menjadikan Desa Tlemang menjadi desa wisata. Termasuk pembangunan sirkuit motocross,” ujar Pak Yes. .

Yuhronur-Efendi-9.jpg

Dengan dijadikannya Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang sebagai desa wisata, Pak Yes berharap, pendapatan masyarakat akan semakin meningkat. “ Sehingga kesejahteraan masyarakat tercukupi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tlemang Aris Pramono menyampaikan, pihaknya berkeinginan untuk menjadikan desanya menjadi desa agrowisata dan wisata religi. Hal ini terlihat dari potensi geografis Desa Tlemang yang memiliki kesuburan tanah sehingga berpotensi sebagai agrowisata.

“Saya mohon dukungan dari Pak Bupati untuk membantu kami dalam mewujudkan Desa Tlemang ini menjadi desa wisata. Potensi geografis ini sangat cocok untuk agrowisata. Kedepan mohon dukungannya juga untuk membantu percepatan realisasi motocross. Dengan semua itu diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ucap Aris usai mengikuti budaya sedekah bumi Mendak Sanggring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES