Peristiwa Daerah

Sebuah Harapan Petani untuk Balai Kota Among Tani

Rabu, 05 Januari 2022 - 22:55 | 145.27k
Balai Kota Among Tani ditempat ini petani menaruh harapan lebih berdaya di masa depan. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Balai Kota Among Tani ditempat ini petani menaruh harapan lebih berdaya di masa depan. (Foto: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Enam tahun lalu gedung pemerintahan di Jl PB Sudirman Kota Batu ini diberi nama Balai Kota Among Tani oleh Eddy Rumpoko, Wali Kota Batu saat itu. Ini harapan Petani Kota Batu terhadap gedung yang menyandang nama mereka ini.

Mereka berharap di gedung pemerintahan ini bukan hanya terlahir program yang bisa memajukan pertanian di Kota Batu, tapi juga dilengkapi sarana prasarana yang mendukung pertanian di Kota Batu.

Advertisement

"Keberadaan Balai Kota Among Tani memang membuat gedung pemerintahan terlihat bersih dan rapi. Selain sebuah tempat yang representatif untuk bermain, berwisata dan berolahraga, namun kurang perhatian kepada petani di Kota Batu," ujar M Ilyas, petani apel yang juga anggota DPRD Kota Batu.

Saat ini nasib petani apel di Kota Batu, kata Ilyas mengalami keresahan karena anjloknya harga apel dan melonjaknya harga obat pertanian.

Balai Kota Among Tani 1

Disisi lain, petani mengalami kesulitan mendapatkan tenaga kerja (buruh) yang berdampak pada upah kerja yang meningkat.

Ia berharap, di gedung ini, bukan hanya solusi program yang bisa ditelurkan, namun ada ikhtiar membantu petani memasarkan hasil buminya.

"Namanya Balai Kota Among Tani, pasti lebih keren kalau gedung ini dilengkapi show room memasarkan hasil bumi," ujar Ilyas.

Show room ini selain bisa menjadi jujugan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu, juga bisa menjadi ikon Balai Kota Among Tani.

Di tempat terpisah Petani Milineal Kota Batu, Rakhmad Hardiyanto berharap dari gedung ini tercipta program-program inovasi yang tidak hanya menyentuh kebutuhan pertanian namun juga menyentuh sosial ekonomi petani.

Hardi mendorong dari gedung ini tercipta rencana strategis pertanian yang mengarah pada ekspor hasil pertanian Kota Batu.

"Sudah banyak potensi pertanian yang mengarah pada ekspor, hal ini memungkinkan Pemkot Batu untuk melakukan pembenahan ekspor dengan membuat renstra," ujarnya.

Renstra ini memuat berbagai program guna membuka kesempatan seluas mungkin untuk petani mengekspor hasil buminya. Mulai membuat program memudahkan akses perizinan, menambah infrastruktur pertanian dan program penunjang lainnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Nurrochman mengatakan Balai Kota Among Tani merupakan perkantoran terpadu. Ia berharap integrasi perkantoran ini tidak hanya menyatukan OPD saja, namun juga terintegrasinya konsep dan rencana kerja. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES