Bendungan Bendo Munculkan Telaga Sarean, Warga Jadikan Objek Wisata Baru

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Efek meluapnya air dari Bendungan Bendo menjadikan sungai di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko Ponorogo menjadi telaga dadakan. Masyarakat sekitar menyebutnya Telaga Sarean, bahkan beberapa pekan terakhir banyak diserbu pengunjung untuk menyaksikan sekaligus menikmati pemandangan dan panorama alam yang indah di tepian telaga tersebut.
Bikram Sabana salah satu warga Ngadirojo mengatakan Telaga Sarean terjadi akibat bendungan di Kecamatan Sawoo Ponorogo sehingga efeknya sungai di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko meluap dan menjadi waduk. Banyak rumah yang sempat terendam air tetapi sudah dapat ganti rugi dari pemerintah.
Advertisement
Banyak warga yang datang mengunjungi Telaga Sarean. (FOTO: Saudi/TIMES Indonesia)
Menurut dia, beberapa pekan ini banyak sekali orang yang berdatangan tidak hanya daerah soko saja tapi luar kota ponorogo juga berdatangan. "Ada yang hanya ingin menikmati keindahan alam, ada juga warga yang datang untuk memancing. Karena di situ banyak jenis ikan," ungkap Bikram Sabana, Selasa (12/1/2022).
"Harapan saya tempat ini nantinya menjadi destinasi wisata yang diperhatikan daerah. Karena akan menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar," ulas Bikram Sabana.
Genangan Air Bendungan Bendo Jadi Destinasi Wisata Baru di Ponorogo (FOTO: Saudi/TIMES Indonesia)
Sementara Kabid Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Farida Nuraini mengatakan, operasional Telaga Sarean belum mendapat rekomendasi dari Disbudparpor, terlebih keberadaan jasa perahu wisata di areal genangan Waduk Bendo itu berbahaya karena tidak dilengkapi alat pengaman.
"Belum ada rekomendasi, belum ada izin dari Dinas Pariwisata," kata Farida Nuraini.
Lebih jauh pihak Disbudparpora Ponorogo akan melakukan kajian terkait adanya Telaga Sarean. "Karena untuk menerbitkan rekomendasi wisata, faktor keselamatan menjadi nomor satu. Bila unsur keselamatan dan dinilai berbahaya maka kami bisa mengeluarkan rekomendasi bahaya untuk wisatawan dan dihentikan operasionalnya," kata Farida Nuraini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |