Peristiwa Daerah

Begini Konsep Penataan Tujuh Kawasan Gresik Kota Lama, Bakal Ciamik

Jumat, 28 Januari 2022 - 20:15 | 99.59k
Kondisi Jalan Basuki Rahmat Gresik (Gardu Suling) (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Kondisi Jalan Basuki Rahmat Gresik (Gardu Suling) (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Penataan tujuh kawasan Gresik kota lama sudah matang. Melalui kolaborasi anggaran pusat dan daerah, proyek tersebut sudah dimulai bertahap. Bagaimana konsepnya?

Tujuh ruas jalan yang bakal direvitalisasi adalah Jalan Basuki Rahmat, Jalan AKS Tubun, Jalan Kramatlangon, Jalan Agus Salim, Jalan Malik Ibrahim, Jalan KH Zubair dan Jalan Setia Budi.

Advertisement

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Pemukiman Gresik, Ida Lailatus Sa'diyah mengatakan, konsep sudah matang dan sudah dieksekusi.

"Penataan tujuh ruas sudah kami sosialisasi, warga dan rumah sudah tahu program ini," katanya saat audiensi bersama Jurnalis Gresik pada Jumat (28/1/2022).

Ida Lailatus SadiyahKadis Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Ida Lailatus Sa'diyah saat audiensi dengan jurnalis (Foto: Sahlul Fahmi Jatimnow for TIMES Indonesia)

Ida menyatakan, di kawasan Basuki Rahmat (Gardu Suling) aakan disulap menjadi kawasan kolonial. Semua infrastruktur akan dibuat model masa lampau seperti lampu, tanaman dan asesoris penunjang lain. 

Kemudian, di Jalan Agus Salim, akan disulap menjadi kawasan Arab. Desain pembangunan kawasan tersebut akan disesuaikan dengan kawasan Arab, mulai lampu, dan sarana penunjang lain. 

"Kemudian kawasan Jalan Setiayabudi sekitar Klenteng disulap menjadi kawasan Pecinan. Untuk Jalan Setiayabudi atau kampung pecinan sudah dikerjakan dengan dana APBD Gresik," terang Ida.

Ditegaskan, desain kawasan Jalan Setyabudi sesuai dengan kawasan Cina. Mulai lampu hias, dan sarana penunjang lain. Proyek penataan tujuh kawasan tersebut selain untuk mempercantik, juga untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat.

"Nanti pemilik rumah di sekitar jalan bisa manfaatkan rumahnya untuk berjualan. Namun, tak boleh buka bedak, tenda jualan di areal sudah ditata, karena hanya untuk pejalan kaki," terangnya.

Ida menjelaskan, kawasan kota lama banyak keunikan. Di wilayah Ini ada pemukiman yang dihuni oleh multietnis. Disana simbol kerukunan masyarakat.

"Jadi nanti tentu sangat menarik disana. Apalagi kawasannya dulu memang bersejarah, banyak rumah-rumah peninggalan masih asli. Nanti jadi wisata heritage," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG) Syuhud Almanfaluty menambahkan pihaknya siap berkolaborasi dalam membangun Gresik kota lama. 

Media, kata Syuhud berperan aktif dalam mempromosikan kegiatan dan program positif yang dilakukan pemerintah daerah. 

"Sudah waktunya Pemkab Gresik membuat trobosan program pengembangan kota untuk mendukung pusat pemerintahan yang ada di Jalan Dr. Wahidin SH," ucap Syuhud.

Menurut Syuhud, untuk pengembangan kawasan Kota Gresik bisa ke arah Kecamatan Cerme, Duduksampeyan, atau Manyar. 

Saat ini Pemkab Gresik sudah harus mulai berfikir wilayah-wilayah tersebuat akan diploting untuk apa untuk mendukung pengembangan kota Gresik.

"Misal kawasan niaga, perhotelan, perkantoran, sentra perekonomian, kawasan permukiman, dan sektor lainnya," tuturnya menanggapi penataan tujuh kawasan Gresik kota lama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES