Pipa Sering Bocor, PDAM Kota Yogyakarta Ganti Pipa Distribusi Utama

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Direktur Utama PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta Majiya mengatakan, tiga bulan terakhir pasokan air ke sejumlah pelanggan PDAM Kota Yogyakarta tak maksimal. Hal ini terjadi karena pihaknya sedang melakukan perbaikan pipa distribusi utama.
“Kami mohon pengertian para pelanggan. Kami sedang melakukan penggantian pipa distribusi utama,” kata Majiya didampingi Direktur Teknik, Sarjono kepada TIMES Indonesia di kantornya, Rabu (9/2/2022).
Advertisement
Majiya menambahkan, pipa distribusi utama harus diganti karena usia pipa sudah cukup lama. Pipa distribusi utama jenis Asbes Cement Pipe atau ACP sudah mulai rapuh sehingga tidak dapat menahan tekanan air.
“Jika dibiarkan, tidak segera diganti maka rawan terjadi kebocoran. Karena itu, harus segera dilakukan penggantian,” tandas Majiya.
Majiya menegaskan, penggantian pipa distribusi utama memang membutuhkan pengorbanan berbagai pihak termasuk para pelanggan. Namun demikian, penggantian pipa tersebut juga sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan PDAM Kota Yogyakarta kepada para pelanggannya.
“Dengan penggantian pipa maka dapat mengurangi resiko kebocoran dimasa akan datang,” jelas Majiya.
Tak hanya kebocoran, penggantian pipa akan menekan biaya operasional perawatan. Apalagi, air yang didistribusikan ke pelanggan merupakan air yang berasal dari dari PDAB Tirtatama DIY selaku pengelola SPAM Regional Yogyakarta dengan tarif yang cukup tinggi.
“Pipa pengganti jenisnya adalah high density polyethylene (HDPE). Diameter 200 milimeter (mm). Dibanding asbes, pipa jenis ini sudah sesuai rekomendasi karena untuk kebutuhan air minum. Dengan pipa jenis HDPE maka kualitas air tentu akan lebih baik dan tentu lebih aman untuk kesehatan,” papar Majiya.
Kondisi pipa yang sudah karatan sehingga rawan terjadi kebocoran. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Menurutnya, pipa distribusi utama menuju pelanggan yang akan diganti panjangnya sekitar 950 kilometer. Dari total tersebut, sepanjang 100 km merupakan pipa distribusi utama. “Hingga akhir tahun 2021 pipa distribusi utama yang sudah diganti baru sepanjang 20 kilometer,” terang Majiya.
Majiya kembali meminta kepada para pelanggan dapat memaklumi apabila debit aliran air tak maksimal. Ia mencontohkan, penyambungan pipa di wilayah Wirobrajan paling cepat membutuh waktu 24 jam. Sedangkan di wilayah Sayidan membutuhkan waktu 30 jam tanpa henti. “Saat perbaikan tentu distribusi air ke pelanggan dimatikan,” papar Majiya.
Tim petugas pengganti pipa telah berupaya semaksimal mungkin mempercepat proses penyambungan pipa pengganti. Berbagai hambatan pun sering dialami para petugas lapangan. Apalagi, pipa yang hendak diganti berada di bahu jalan.
“Kami mohon maaf kepada pengguna jalan apabila perbaikan pipa tersebut sering menimbulkan genangan air dan kemacetan lalu lintas,” pinta Majiya.
Sebagai Langkah antisipasi agar pelanggan tidak kekurangan air bersih, PDAM Kota Yogyakarta pun telah menyiapkan tim droping air ke wilayah pelanggan terdampak pemutusan sementara distribusi air.
“Setelah pipa distribusi utama jenis asbes diganti dengan pipa jenis high density polyethylene atau HDPE. Maka, pasokan air dan tekanan air tempat para pelanggan PDAM Kota Yogyakarta tentu akan lebih lancar,” terang Majiya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |