Peristiwa Daerah

Petani di Pangandaran Berhasil Panen Benih Padi di Luar Musim

Selasa, 22 Februari 2022 - 22:57 | 59.05k
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman saat menghadiri panen perdana di MT 3. (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman saat menghadiri panen perdana di MT 3. (Foto: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Kementerian Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat terus melakukan upaya peningkatan produksi padi. Upaya budidaya padi dilakukan melalui program Pengembangan Benih Unggul Padi Varietas Inpari 32 dan 42 juga Teknologi Balitbangtan seluas 11 hektare di Pangandaran.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman mengatakan, program tersebut telah dilaksanakan di Kelompok Tani Tirta Rahayu di Desa Sukanagara, Kecamatan Padaherang.

Advertisement

"Kabupaten Pangandaran telah berhasil melaksanakan panen di musim tanam 3 (MT3) yang sebelumnya petani belum pernah pernah terjadi," kata Sutriaman, Selasa (22/2/2022).

Sutriaman menambahkan, program tersebut merupakan keberhasilan yang sangat luar biasa karena mampu melakukan terobosan dalam rangka membangun kekuatan ketahanan pangan.

Dijelaskan Sutriaman, dalam melaksanakan program tersebut dirinya mengaku mendapatkan beberapa kendala, namun bisa teratasi.

"Kendala yang dialami ialah permasalahan ketersediaan air, serangan hama dan penyakit," tambahnya.

Namun berkat mengikuti petunjuk dan arahan dari BPTP dan PPL permasalahan tersebut bisa diatasi. "Pada panenen perdama di MT3 tersebut terdapat 3 aspek pendampingan yang dilaksanakan mulai dari aspek teknis, pengenalan teknologi budidaya padi ramah lingkungan," tuturnya.

Pemerintah juga melakukan pendampingan dari aspek kelembagaan dan administrasi kelompok serta aspek pemasarannya.

"Kegiatan merupakan program yang multifungsi karena BPTP Jawa Barat bisa mengaplikasikan teknologi dan mendapatkan umpan balik, untuk peningkatan produktivitas," terang Sutriaman.

Ditegaskan Sutriaman, Dinas Pertanian sangat mendukung penerapan teknologi budidaya padi ramah lingkungan.

"Kami mengimbau petani untuk tidak membakar jerami di lahan dan menghimbau untuk tidak bergantung pada pupuk anorganik," sambungnya.

Sutriaman berharap, petani bisa mandiri menggunakan pupuk dari sumberdaya yang sudah ada. Penerapan teknologi budidaya padi ramah lingkungan, hasil ubinan padi yang diperoleh pada MT3 ini rata-rata mencapai 4,8 ton per hektare GKP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES