Tiga Tahun Pasca Kematiannya, Suara Sakti Dinobatkan sebagai Burung Murai Batu Legendaris

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Ratusan pecinta burung berkumpul di Gantangan Jaguar BC Kedung Aren, Pisangan, Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Kehadiran para penggemar burung ini untuk mengikuti dan menyaksikan even lomba dan pameran burung berkicau Morpheus Cup 2. Ada momentum istimewa di tengah acara yaitu penobatan Burung Murai Batu bernama Suara Sakti sebagai Burung Murai Batu Legendaris.
Sebelum mati pada tiga tahun lalu, burung milik Mr Andy Donk ini sudah ratusan kali memenangkan kejuaraan tingkat nasional. Nah, even Morpheus Cup 2 yang digelar EO Jaguar Nusantara BC pimpinan Mr Diyar pada Minggu (28/2/2022) ini secara khusus memberikan penghargaan kepada Suara Sakti sebagai bentuk apresiasi dan mengenang seekor burung yang sangat istimewa di mata pecinta burung berkicau. Dikalangan pecinta Burung Murai Batu Mania, Suara Sakti tentu tidak asing lagi.
Advertisement
“Suara Sakti mati lebih dari tiga tahun yang lalu. Tepatnya, pada Senin, 7 Mei 2018, pukul 14.15 WIB. Mati pada usia ke 21 tahun,” kata Mr Andy Donk kepada TIMES Indonesia.
Penobatan Suara Sakti menjadi Burung Murai Batu legendaris versi media online berjejaring nomor 1 di Indonesia yaitu TIMES Indonesia berkolaborasi dengan Warta Hobi, majalah burung Pas dan EO Independent Yogyakarta melalui mekanisme dan proses pembahasan yang panjang.
Tak sekadar mengumpulkan maupun mencocokan data yang ada. Namun, kolaborasi sejumlah awak media online ini juga menelisik rekam jejak serta menerima masukan dari berbagai pihak, diantaranya adalah EO Independent.
Tercatat, semasa hidupnya dalam kurun waktu 18 tahun mengikuti pertandingan. Suara Sakti telah berhasil mengantongi penghargaan juara satu sebanyak 200 kali. Prestasinya tersebut sangat sulit tertandingi sampai dekade ini.
Suara Sakti juga merubah pandangan mengenai peak performance (prestasi puncak) Burung Murai Batu di arena lomba yang diperkirakan hanya bertahan sekitar 5-6 tahun saja. Lebih dari itu, sudah tak bisa diandalkan lagi karena penurunan kualitas suara secara alami.
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, alhasil pasca tiga tahun kematiannya. Burung berkicau dari keluarga Muscicapidae dan genus Copsychus klangenan Mr Andy Donk ini layak dinobatkan sebagai Burung Murai Batu Legendaris.
Mr Andy Donk menyampaikan terimakasih atas penghargaan yang diterimanya. Menurutnya, sebetulnya masih banyak burung Murai Batu yang bagus lainnya. Hanya, keistimewaan Suara Sakti adalah stabil. Sehingga, setiap dua minggu sekali turun di lomba kemanapun seringkali memperoleh juara satu.
“Saya mendapatkan dan mulai memelihara burung tersebut pada tahun 1999. Dua belas tahun setelah saya pertama kali menggeluti dunia perburungan di tahun 1987,” papar Mr Andy Donk.
Ia menambahkan, burung miliknya tersebut selalu mengukir prestasi dari awal diikutkan dalam berbagai lomba. Sejak umurnya masih sangat muda hingga dipensiunkan tahun 2015. Namun, sampai Suara Sakti meninggal dunia pada tahun 2018 tidak sempat diternakkan.
“Banyak teman-teman yang bilang kasihan, eman-eman (sayang, red) kok tidak diternakan. Tetapi mau apalagi, saat itu saya kepengin ternak tetapi tidak bisa. Sudah dua kali mencoba namun tetap tidak bisa,” jelasnya dengan nada pelan.
Mr Andy Donk mengaku hanya sebagai perantara bagi Suara Sakti. Sehingga, mendiang burung kesayangannya tersebut saat masih hidup tercatat 200 kali menjadi juara satu.
“Bukan karena saya tetapi memang karakter dan kualitas burungnya minta ampun istimewa. Sehingga dirawat anak kecilpun pasti bisa menjadi juara," ujarnya merendah.
Baginya, bukti Suara Sakti memiliki banyak keunggulan. Buktinya, hingga saat ini dirinya belum dapat jagoan pengganti selevel dengan Suara Sakti. Menurut pengakuan Mr Andy Donk, dari tujuh ekor Burung Murai Batu miliknya hingga saat ini belum ada yang stabil seperti Suara Sakti.
Ia kembali mendefinisikan kalau hebat banyak burung yang hebat, meraih juara satu saat dilombakan. Namun, saat diikutkan dalam lomba selanjutnya ternyata tidak mampu meraih predikat apa-apa. Sementara Suara Sakti setiap kali dilombakan, baik lokal, regional maupun nasional paling sering meraih predikat juara satu. Belum ada yang bisa menyamai, namun entah sepuluh tahun yang akan datang.
Karena prestasinya tersebut pada Mei 2009, Mr Andy Donk pernah mendapat penghargaan dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pemilik burung peraih juara satu terbanyak, 102 kali (Burung Murai Batu- Suara Sakti).
Atas penghargaan yang diterimanya dari TIMES Indonesia, berkolaborasi dengan Warta Hobi, majalah burung Pas dan EO Independent Yogyakarta ini ia mengaku senang dan puas.
Manager Morpheus Cup 2, Bernard menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Sleman khususnya tim gugus tugas Covid-19, para peserta serta semua sponsor. Sehingga, pihaknya dapat memperoleh ijin untuk menggelar even yang cukup bergengsi ini, tentunya dengan menerapkan prokes.
Disisi lain antusias penghobi burung untuk mengikuti even ini ternyata cukup tinggi. Baik sebagai peserta ataupun sekadar sebagai penggembira saja. Sehingga, hal tersebut dapat menjadi barometer dan menimbulkan efek positif bagi roda perekonomian warga sekitar.
Selain Suara Sakti sebagai Burung Murai Batu Legendaris, penghargaan juga diberikan kepada Subagya Rahmadi SH atas kiprahnya sebagai moderator pelestarian burung Indonesia. Kemudian, penghargaan juga diberikan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta atas kiprahnya berpartisipasi dalam lomba dan pameran burung berkicau di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Amar Riyadi |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |