Peristiwa Daerah

Hero "The Lion" Tito Terinspirasi Jadi Petinju Profesional dari Sang Kakak

Jumat, 04 Maret 2022 - 13:52 | 56.03k
Kaka kandung Hero Tito, Siswanto saat ditemui awak media usai pemakaman jenazah, Jumat (Jumat (4/3/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kaka kandung Hero Tito, Siswanto saat ditemui awak media usai pemakaman jenazah, Jumat (Jumat (4/3/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Petinju asal Malang, Heru Purwanti alias Hero Tito ternyata terinspirasi menjadi petinju profesional dari sang kakak, yakni Siswanto.

Siswanto saat ditemui usai pemakaman jenazahan Hero Tito di rumah duka, yakni Dusun Sindurejo, Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jumat (4/3/2022) bercerita jika Hero Tito mulai mengenal tinju saat dudu di kelas 5 SD)atau masih berumur 11 tahun.

Advertisement

"Iya, Heru ini terinspirasi dari saya (sebagai atlet petinju profesional)," ujar Siswanto kepada awak media.

Saat itu, Hero melihat sang kakak sebagai petinju profesional dan akhirnya ia belajar sendiri atau otodidak dari keinginannya sendiri.

"Iya cinta olahraga tinju sejak SD. Belajar sendiri. Saya kan dulu juga petinju, latihan di Jaguar. Waktu itu masih di Djagung (GOR)," ungkapnya.

Setelah itu, Hero semakin bertekad menjadi juara tinju. Dari situlah, kata Siswanto, Hero mulai mendalami olahraga tinju dengan serius.

"Ketika itu, Ia ingin jadi juara tinju," katanya.

Hero-Tito-4.jpgSuasana do'a warga dan kerabat Hero Tito usai pemakaman dilakukan. (Foto: Rizky Kurniawan/TIMES Indonesia)

Perlu diketahui, sepanjang karirnya, Hero yang punya julukan The Lion telah meraih berbagai prestasi kejuaraan tinju hingga internasional. Sebut saja Juara Nasional di tahun 2012 dan 2013 kelas bulu 57,1 kg. Kemudian juara nasional di tahun 2016 dan 2017 di kelas ringan junior. Dan prestasi terakhir, yakni ia mengharumkan nama Indonesia dengan juara World Profesional Boxing Federation (WPBF) kelas ringan di tahun 2016.

Selanjutnya, pertandingan terakhir Hero sebelum dirinya dinyatakan meninggal dunia, yakni melawan James Mokoginta pada Minggu (27/2/2022) dalam ajang tinju nasional di Holywings Gatsu Night Club.

Siswanto menambahkan, Hero sempat mengalami demam dua minggu sebelum pertandingan di Holywings. Saat itu, Hero sempat melakukan persiapan fisik 1 bulan sebelum pertandingan. Siswanto juga menceritakan impian Hero, yakni ingin bertanding di World Boxing Champion (WBC).

"Biasanya habis latihan itu minta pijat. Saya terharu lihat kondisi saat ini," kenang Siswanto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES