Peristiwa Daerah

Bentuk Tim untuk Mendampingi Anak Yatim Korban Covid-19

Selasa, 08 Maret 2022 - 12:14 | 63.80k
Kepala Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman, Dr Suci Iriani Sinuraya. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman, Dr Suci Iriani Sinuraya. (FOTO: Fajar Rianto/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Setiap anggota keluarga harus saling bekerjasama dan bergotong royong agar mampu menjaga keutuhan rumah tangganya. Terlebih, saat pandemi Covid-19. Berbicara ketahanan rumah tangga saat merebaknya virus asal Wuhan, China di Kabupaten Sleman ini tentu tak dapat dilepaskan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Pemkab Sleman.

Saat menjabat kepala Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman, Dr Suci Iriani Sinuraya banyak membuat terobosan. Doktor lulusan Program Kebijakan Publik UGM ini meminta jajarannya segera mendata anak-anak di Kabupaten Sleman yang menjadi korban pandemi Covid-19. Terutama, anak-anak yang kehilangan orang tua karena terinfeksi Covid-19.

Advertisement

Dengan data itu, pemerintah dapat menyusun strategi dan pemetaan untuk menangani anak yatim piatu karena pandemi Covid-19. Tak hanya digunakan Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman, data itu juga dapat digunakan oleh Kementerian Sosial RI.

Selain itu, Suci juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemkab Sleman dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sleman. Bahkan, Suci juga berkomunikasi dengan Unicef melalui Yayasan Setara untuk menanganai anak yatim karena Covid-19.

“Data-data anak yang kehilangan orang tua itu penting. Gunanya untuk menyusun strategi pencegahan dan mengatasi mental anak-anak agar tidak trauma dan ketakutan,” kata Suci kepada TIMES Indonesia.

Tak cukup itu saja, Suci menggandeng sejumlah psikolog untuk ikut serta memulihkan dan menjaga mental anak yatim piatu agar tetap kuat. Baginya, pendampingan para psikolog penting agar anak-anak tidak larut dalam kesedihan. Agar mereka dapat kembali beradaptasi dengan lingkungan, tetap belajar secara giat supaya masa depannya cerah dan gemilang.

Selain itu, untuk mencegah para remaja agar tidak terjerumus pada perilaku negatif. Suci membentuk satgas dan menyusun rencana aksi penanganan kejahatan anak di jalanan.

Langkah cepat ini tentu untuk mencegah masalah baru yang timbul karena pandemi Covid-19. Seperti, kenakalan pada anak remaja, perceraian, dan mencegah tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Agar penanganan masalah sosial ini benar-benar teratasi, Suci kerap turun ke lapangan. Berdiskusi dengan para orang tua, anak remaja, dan para steak holder di Kabupaten Sleman. Komunikasi eksternal ini penting untuk memberikan perspektif bahwa masalah sosial bukan sekadar menjadi tanggung jawab pemerintah namun menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat.

Khusus untuk mencegah kenakalan anak remaja. Suci mengusulkan adanya peraturan khusus yang mengatur jam rumah dan jam istirahat anak-anak. Sehingga, terbit Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Sleman Nomor 45 Tahun 2020 tentang Jam Rumah atau Jam Istirahat Anak guna mencegah terjadinya kejahatan jalanan yang melibatkan remaja sekolah. Dalam peraturan itu, anak-anak dilarang ke luar rumah antara pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Selain itu, dengan Perbup ini para orang tua dan keluarga dapat mengoptimalkan pembelajaran secara mandiri kepada putra-putrinya terlebih pada masa pandemi Covid-19. Sebab, tanpa ada partisipasi orang tua dan keluarga, tentu prestasi akademik anak tak terjaga.

Strategi kebijakan yang diambil Suci tenti tidak dapat dilepaskan dari sosok pribadinya yang enerjik, humanis, dan smart. Ia menyelesikan Studi S1 pada Jurusan Hubungan Internasional, Fisipol UGM tahun 1987. Kemudian, berhasil menyelesaikan Program Studi S2 Ilmu Politik UGM pada tahun 1994. Ia juga berhasil merampungkan S2 Manajemen Agribisnis Institut Pertananian Bogor (IPB) pada tahun 2004.

Ia juga pernah belajar di Pendidikan Sastra Inggris di IKIP Karang Malang (UNY) Yogyakarta dan juga di Fakultas Hukum Universitas Padjajdaran (Unpad) Bandung. Namun, studi itu tidak sampai rampung karena pindah tugas mengikuti suaminya.

Selain itu, ia juga pernah mengikuti program short course tentang pemberdayaan ekonomi lokal (Local Economic Resources Development/LERD) di ITB dan Rijk University of Groningen, Belanda. Ia juga berhasil lulus dengan menyandang gelar doktor pada Program Studi Kebijakan Publik Sekolah Pasca Sarjana UGM pada 2019 dengan predikat cumlaude.

Sebelum menjadi ASN, ia pernah menjadi dosen di sebuah Universitas di Sumatera Selatan. Kemudian, ia memutuskan keluar karena harus mengikuti suami yang sering berpindah tugas sebagai anggota TNI. Mulai dari di kesatuan yang ada di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi maupun Kalimantan. 

Hingga akhirnya, pada 2010 dirinya memutuskan memutuskan mengabdi di Pemkab Sleman dan tinggal di Yogyakarta karena putra-putrinya telah beranjak dewasa.

Tak hanya di Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman, saat menjabat sebagai plt Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Sleman juga ada banyak prestasi yang ditorehkan. Terutama pencegahan penyebaran Covid-19 di sektok pariwisata, baik yang dikelola oleh Pemkab Sleman, kelompok masyarakat maupun lembaga lain.

Pernah suatu ketika, Suci juga menggalan donasi kepada ASN dan masyarakat. Selanjutnya, donasi disalurkan ke RSUD Sleman melalui dr Widya untuk dibelanjakan Alat Pelindung Diri (APD). Kemudian, APD tersebut dibagikan kepada rumah-sakit dan puskesmas di Kabupaten Sleman. Gagasan ini dilakukan karena saat itu Pemkab Sleman telah melakukan refocussing anggaran.

Dari berbagai pertimbangan dan masukan masyarakat, Dewan Juri Anugerah TIMES Indonesia (ATI) Tahun 2021 memandang Dr Suci Iriani Sinuraya, kepala Dinas P3AP2KB Pemkab Sleman layak mendapatkan ATI Tahun 2021 Kategori Women of the Year Kabupaten Sleman. Sebab, selama pandemi Covid-19 Suci memiliki banyak peran dan terobosan dalam menjaga dan memulihkan psikologis masyarakat terutama anak-anak. Sehingga, masyarakat memiliki endurance to fight (daya tahan untuk berjuang). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES