Peristiwa Daerah

Jalan Baru Lingkar Utara akan Jadi Tempat Favorit Ngabuburit Warga Kota Tasikmalaya

Rabu, 30 Maret 2022 - 19:17 | 352.75k
Para pedagang berderet di kawasan JB siap menyambut Ngabuburit di bulan Ramadan, poto diambil, Rabu (30/3/22) sore (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Para pedagang berderet di kawasan JB siap menyambut Ngabuburit di bulan Ramadan, poto diambil, Rabu (30/3/22) sore (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYAJalan Baru Lingkar Utara Kota Tasikmalaya akan menjadi salah tempat primadona dalam bulan Ramadan nanti. Salah satu spot baru selain lapangan Dadaha ini berpotensi menjadi magnet bagi para pemburu takjil.

Ngabuburit merupakan tradisi orang Jawa Barat dalam menunggu waktu puasa. Waktu ini biasa dipergunakan masyarakat untuk bermain dan berwisata kuliner makanan pembuka puasa. 

Advertisement

Kini suasana ngabuburit sudah mulai terasa, walau pelaksanaan ibadah puasa tinggal beberapa hari lagi. Pantauan TIMES Indonesia Jalan Baru atau yang lebih dikenal dengan JB tersebut, sudah menampakkan aktivitas ngabuburit. Puluhan pedagang mulai berderet di sepanjang jalur JB.

Sejak jalur tersebut tembus dari Pangkalan Udara (Lanud) Wiriadinata ke kawasan Cimerak, Kelurahaan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu, lintasan tersebut kini jadi tempat nongkrong kawula muda Kita Santri.

Jalan-Baru-Lingkar-Utara-2.jpg

Bahkan aktivitas Car Free Day (CFD) yang jadi program rutin mingguan membuat JB jadi spot yang mulai banyak dikenal. Para pedagang pun sesuai karakternya yang mencari ceruk spot berjualan baru langsung menyerbu kawasan itu. 

Selain momentum CFD, banyak pedagang juga yang sudah terbiasa memanfaatkan keramaian di JB untuk buka lapak. Puluhan gerobak yang menjual beragam makanan ringan banyak nongkrong untuk menemani warga yang menghabiskan waktu di kawasan itu. 

"Alhamdulillah, sekarang jalur ini jadi ramai banyaknya anak muda yang nongkrong di sini. Lumayan bisa membawa berkah. Pokoknya kalau sore hari kondisi cerah, bahagia lah kami mah," kata Yanto salah seorang pedagang seblak.

Ia sendiri sudah lebih dari dua bulan berjualan di JB. Setelah berkeliling dari pagi, sore harinya dia standby di JB. 

Yanto maupun belasan pedagang lain pun mengaku sudah bulat untuk berjualan di situ saat bulan Ramadan nanti. "Suasananya mendukung. Banyak anak muda dan masyarakat yang nongkrong di sini setiap sore," kata Yanto.

Akses ke kawasan JB yang terkenal dengan fly over nya itu membuat warga dari pelosok kota Tasik, termasuk dari wilayah Tamansari banyak yang nongkrong di situ. 

Jalan-Baru-Lingkar-Utara-3.jpg

"Ya sekedar foto-foto untuk update di media sosial lah. Cuma, kalau cerah, view di kawasan ini bagus," kata salah seorang pengunjung asal Tamansari. Ia yakin pada momen ngabuburit nanti, kawasan tersebut bisa jadi calon primadona pencari takjil. 

Malah kalau jalur jalan sudah tembus ke Karang Resik, kawasan itu diyakini bisa jadi simpul ekonomi baru. "InshaAlloh bakal ramai, mudah-mudahan adanya jalur jalan ini pun memberi efek domino bagi perkembangan kawasan dan bisa berperan mengurangi pengangguran. Dan hal itu mulai tumbuh, " kata Dodi warga Cimerak yang tak jauh dari lokasi JB.

Namun, ia mulai khawatir jika kawasan Jalan Baru Lingkar UtaraKota Tasikmalaya ini pertumbuhannya pesat, bisa jadi ke depan memantik persoalan baru. Mulai soal lingkungan, sosial, keamanan dan lainnya. "Makanya rencana detail tata ruang wilayah itu harus dimatangkan agar berkah buat semuanya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES