Peristiwa Daerah

Meski Tak Diberi Izin, Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal Tetap Pindah Lokasi Jualan

Kamis, 31 Maret 2022 - 22:36 | 47.37k
Para pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, saat membersihkan tempat di Pasar Induk Weleri yang rencananya akan dijadikan tempat jualannya nanti, Kamis (31/3/2022). (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)
Para pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, saat membersihkan tempat di Pasar Induk Weleri yang rencananya akan dijadikan tempat jualannya nanti, Kamis (31/3/2022). (Foto: Zamroni/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KENDAL – Tak sanggup bertahan lantaran sepi pembeli, pedagang Pasar Weleri Asli Kendal ingin pindah lapak dan kembali berjualan di tempat semula atau di area sekitar Pasar Induk Weleri. Para pedagang tersebut tetap pindah meskipun tak diberi izin oleh Pemerintah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Sebelumnya, telah terjadi kebakaran di Pasar Induk Weleri pada tahun 2020 lalu, kemudian Pemkab Kendal membuatkan tempat atau pasar sementara bagi para pedagang pasar Weleri di Terminal Bahurekso Kendal agar bisa berjualan kembali sembari menunggu Pasar Induk Weleri dibangun kembali.

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh para pedagang pasar Weleri yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, saat membersihkan tempat atau lapak di pasar induk Weleri yang nantinya rencana akan dijadikan tempat berjualan, Kamis (31/3/2022) petang.

Ketua Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, Ahmad Zamzuri mengatakan, saat ini pedagang yang masih bertahan di pasar relokasi Weleri itu sekitar 60-70 pedagang. Namun sebagian dari para pedagang Weleri Asli Kendal saat ini berupaya bagaimana caranya bisa berjualan di lokasi lama mereka, pasalnya momentum Ramadan adalah masa puncak dalam mencari rejeki.

“Saat ini para pedagang yang ingin pindah di Pasar Induk Weleri sudah mulai melakukan bersih-bersih pasar dengan harapan tuntutan mereka dikabulkan. Suratpun sudah dilayangkan ke Bupati dan juga sudah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Kendal,” paparnya.

Oleh sebab itulah yang menjadikan para pedagang Weleri enggan menempati atau bertahan di lapak yang sudah disediakan oleh Pemkab Kendal tersebut.

"Kami para pedagang pasar Weleri asli Kendal hanya minta ke Pemkab Kendal untuk memberikan izin kepada para pedagang untuk pindah lapak di pasar induk Weleri. Meskipun tempatnya masih berantakan kami rasa di pasar induk weleri ini marketnya lebih besar. Kami juga siap membuat kesepakatan jika nanti pasar induk Weleri sudah mulai akan dibangun kami siap dipindahkan kembali ke tempat lain," lanjutnya.

Menurut Zamzuri, ketika pihaknya diminta untuk bertahan berjualan di pasar relokasi itu maka akan semakin terpuruk, karena di pasar relokasi itu sepi akan pembeli. "Buat mengembalikan modal dagangan aja nggak cukup, bagaimana kami bisa bertahan di situ," ujarnya.

Ia menegaskan, pasar relokasi tersebut tidak akan bisa bertahan lama, karena dirinya melihat sejak awal ditempati sampai saat ini pasar relokasi itu masih sepi. Dari 1.300 pedagang ada sekitar 300 pedagang yang masih mau bertahan berjualan di pasar relokasi itu. Namun lambat laun satu persatu pedagang mulai berhenti dan keluar memilih berjualan di rumah atau pindah lapak di tempat lain.

"Kami anggap di Pasar Induk Weleri ini lebih besar marketnya dan lebih layak daripada di pasar relokasi itu. Ini murni permintaan kami dari para pedagang pasar Weleri yang asli dari Kendal yang memang benar- benar terdampak dari kejadian kebakaran di Pasar Induk Weleri tersebut dan hal ini sudah berulang-ulang kali kami sampaikan kepada pihak terkait, namun sampai saat ini belum ada keputusan dari permintaan kami itu," jelasnya.

Salah seorang pedagang ikan asin di pasar relokasi Weleri, Musyarofah mengaku bahwa selama tiga bulan berjualan di pasar relokasi belum mendapatkan laba, bahkan uang modalnyapun terus berkurang.

"Saya awalnya mendapatkan modal Rp1Juta namun lama kelamaan habis karena sepi pembeli, sementara ikan asin membusuk. Saya bersama pedagang lain sangat berharap agar bisa berjualan di Pasar Kobong dan dengan kesadaran sama-sama membersihkan lokasi pasar,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kendal Ferinando RAD Bonay menjelaskan keputusan pengosongan dan larangan berdagang di pasar yang setahun lalu terbakar tersebut adalah Keputusan Pemkab Kendal.

Awal bulan rencananya bangunan eks pasar Weleri yang terbakar akan diratakan. "Ini sudah menjadi keputusan final dan pada awal bulan April ini akan dibongkar dan diratakan," ujar Ferinando.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kendal, Subarso menjelaskan jika warga yang melanggar terhadap keputusan yang sudah dibuat maka pihaknya akan mengambil tindakan.

"Demi kebaikan bersama pasar yang terbakar kami tutup agar tidak menimbulkan kecelakaan, karena kayu dan juga bangunan sudah mulai rapuh," pungkas Subarso saat menanggapi masalah terkait Aliansi Para Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal yang ingin pindah lapak dari pasar relokasi Weleri menuju Pasar Induk Weleri. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES