Pedagang Pasar Weleri Sudah Mulai Berjualan di Depan Pasar Induk Weleri

TIMESINDONESIA, KENDAL – Pedagang pasar Weleri asli Kendal yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal perhari ini sudah mulai pindah tempat atau mengelar lapak di area sekitar Pasar Induk Weleri yang terbakar, Sabtu (02/3/2022).
Meskipun belum mendapatkan ijin secara resmi dari pihak pemerintah setempat, para pedagang Weleri tersebut tetap bersikeras menggelar lapak atau dagangannya di area Pasar Induk Weleri, lebih tepatnya di pinggir jalan pantura depan Pasar Induk Weleri.
Advertisement
Ketua Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, Zamzuri menuturkan bahwa, sebelum pihaknya memutuskan untuk pindah lapak atau berjualan di area sekitar pasar induk Weleri itu, pihaknya sudah melayangkan surat permohonan untuk pindah lapak atau keluar dari pasar relokasi weleri yang berada di Terminal Bahurekso Kendal kepada Pemkab Kendal atau pihak- pihak terkait.
Ketua Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal, Zamzuri saat mendampingi para pedagang Weleri yang pindah lokasi di depan Pasar Induk Weleri, Sabtu (02/4/2022). (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)
Bahkan, ujar Zamzuri, pihaknya tidak hanya mengirimkan surat permohonan saja, namun pihaknya juga sudah melakukan audiensi dengan Pemkab Kendal, Komisi B DPRD Kendal hingga ke DPRD Provinsi Jateng terkait masalah tersebut.
"Sebelumnya, kami sudah melayangkan surat permohonan dan melakukan audensi dengan pihak- pihak terkait untuk meminta ijin pindah lapak atau keluar dari pasar relokasi Weleri dan minta ijin untuk berjualan di pasar induk Weleri atau di area sekitar pasar induk Weleri," ungkapnya.
Zamzuri menegaskan, jika memang permohonan itu tidak dikabulkan, maka pihaknya akan meneruskan permohonannya itu ke tingkat atasnya lagi yakni ke Gubernur Jateng hingga ke Kementrian Perdagangan RI.
"Alasan kami ngotot pengen pindah lokasi jualan atau lapak itu karena kami sudah tidak betah atau tahan lagi jika kami harus bertahan berjualan di pasar relokasi Weleri tersebut. Karena kalau kami masih bertahan di pasar relokasi weleri itu maka kondisi kami akan semakin parah atau terpuruk lantaran dagangan kami tidak laku," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang Weleri warga Karangdowo Weleri, Suparmi (60) yang ikut pindah lapak ke area sekitar pasar induk Weleri mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sanggup lagi jika harus bertahan berjualan di pasar relokasi weleri tersebut, karena kalau dirinya masih bertahan berjualan di pasar relokasi itu dagangannya tidak akan laku sama sekali.
Kondisi pasar relokasi Weleri yang berada di Terminal Bahurekso Kendal masih sepi pengunjung, Sabtu (02/4/2022). (FOTO: Zamroni/TIMES Indonesia)
"Dari awal saya pindah di pasar relokasi hingga sampai tiga bulan ini hanya beberapa pembeli saja yang mengunjungi lapak saya. Bahkan sering dalam satu hari gak ada satupun pembeli yang mampir di lapak saya. Masak kondisi seperti itu masih harus saya pertahankan. Jangankan buat balikin modal dagangan, buat makan aja sulit," tandasnya.
Sementara, salah seorang pedagang sembako di pasar relokasi Weleri yang saat ini masih bertahan berjulan di pasar relokasi Weleri, Sholekhah mengaku masih ingin berjualan di pasar relokasi tersebut meskipun omset yang ia dapat lebih rendah dibanding saat berjualan di tempat yang dulu yakni di pasar induk Weleri.
Ia mengaku, jika perolehan laba yang ia dapat dari berjualan di pasar relokasi itu tidak ada separuhnya dibanding saat dirnya berjualan di pasar induk Weleri. "Sehari kalau di pasar induk Weleri saya bisa meraup omset hingga Rp2 juta, namun di sini saya hanya mampu meraih omset paling banyak Rp500 ribu," ujarnya.
"Saya lebih memilih bertanan di sini saja, karena saya takut jika harus melanggar aturan dari Pemerintah. Namun jika nanti semua pedagang ikut pindah ke pasar induk Weleri ya saya juga akan ikut pindah juga," pungkasnya.
Sementara, Kabid Penegakan Perda (Gakda) satpol PP dan Damkar Kendal, Seto Aryono mengatakan bahwa perpindahan para pedagang pasar Weleri ke pasar relokasi weleri itu sifatnya sudah final, jadi tidak ada lagi para pedagang yang sudah di pasar relokasi itu pindah ke pasar induk Weleri yang terbakar.
"Langkah sudah kita ambil dan kita juga sudah memberikan imbauan atau saran kepada para pedagang yang pindah atau berjualan di pinggir jalan pantura depan pasar induk Weleri ini dan pihak dari Pemerintah juga tidak memberikan ijin kepada para pedagang yang berjualan di sini," tututnya.
Lebih lanjut Seto menuturkan bahwa kondisi saat ini pedagang pasar Weleri yang berjualan di depan pasar pasar induk Weleri yang kebakaran semakin siang semakin bertambah banyak.
"Sampai saat ini kita belum dapat arahan dari atasan kami untuk bertindak dan kita sampai saat ini hanya melakukan pemantauan perkembangan di lokasi ini dan kita akan selalu laporkan atau update laporan kepada pimpinan kami," ujar Seto saat menangani para pedagang pasar Weleri yang tergabung di Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli Kendal yang berjualan di area sekitar Pasar Induk Weleri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |