Pasar Kliwon Ngawi Tempat Jalan-jalan dan Berburu Kebutuhan Harga Wajar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Pasar dadakan selalu menarik untuk dikunjungi. Selain ramai pengunjung, alasan untuk mengunjungi pasar dadakan juga karena tersedia berbagai macam kebutuhan dengan harga yang wajar. Seperti salah satunya Pasar Kliwon, di Desa Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
Pasar Kliwon itu berada di salah satu jalan di desa setempat. Lokasinya persis disebelah jalur kereta api lintasan Stasiun Geneng. Sepanjang kurang lebih dua kilometer di jalur tersebut, pada sisi kanan dan kirinya, tumpek blek dipenuhi para pedagang kaki lima.
Advertisement
Berbagai kebutuhan, seperti pakaian, perkakas elektronik, hewan peliharaan, hingga sparepart motor, tersedia di pasar Kliwon. Tak ayal, pasar dadakan ini ramai dipenuhi lautan manusia. Seperti pada hari ini, Senin (9/5/2022).
Pasar Kliwon di Ngawi hanya buka saat hari pasaran Kliwon saja. Atau buka setiap lima hari sekali berdasarkan kalender Jawa. Pasar itu mulai beroperasi sejak pukul 07:00 WIB pagi hingga tengah hari, pukul 12:00 WIB.
Meski hanya buka di hari-hari tertentu, pasar Kliwon selalu ramai pengunjung. Tidak hanya masyarakat sekitar, namun juga masyarakat yang berasal dari luar kecamatan dan luar kabupaten Ngawi.
Para pedagang juga berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya warga Ngawi saja. Ada yang berasal dari Madiun, dan dari Magetan.
Gunawan, salah satu pedagang pakaian asal Madiun, mengaku sudah cukup lama berdagang di Pasar Kliwon, Ngawi. Menurutnya, pasar dadakan ini lebih ramai dibandingkan pasar serupa di daerah lainnya.
"Sudah hampir 3 tahun berdagang di pasar Kliwon. Kalau menurut saya, pasar Kliwon yang paling ramai dibandingkan pasar lainnya," katanya kepada TIMES INDONESIA.
Pasar Kliwon, saking ramainya menurut Gunawan, pasar ini seakan memiliki magnet bagi masyarakat untuk berkunjung. Pasar Kliwon hanya sepi saat awal-awal pandemi Covid-19 lalu. Kemudian ramai kembali hingga sekarang.
"Sempat berhenti saat awal Covid-19. Tapi Alhamdulillah sudah kembali normal sampai sekarang. Kalau yang paling ramai itu saat menjelang lebaran, bagi pedagang seperti kami ini, saat seperti itu momen panen kita," katanya.
Senada dengan Gunawan, Yuni, penjual kopi dan jajanan di Pasar Kliwon menyebut keberadaan pasar ini sebagai berkah bagi dirinya. Warga desa setempat itu, menggantungkan perekonomian keluarga dari berdagang di pasar tersebut.
"Mungkin sudah ada lima tahun pasar Kliwon ini. Awal-awal berdagang disini belum seramai sekarang. Kalau sekarang sudah ramai pengunjung dan para pedagangnya," katanya.
Menariknya para pedagang tidak dibebani biaya sewa lapak. Pedagang hanya diminta biaya retribusi yang cukup murah. Hanya Rp2000 untuk setiap lokasi berjualan.
Berbagai macam kebutuhan yang digelar di pasar Kliwon ini memiliki harga yang wajar. Harganya sama seperti pada pasaran. Tidak terlampau mahal, dan cenderung terjangkau oleh masyarakat.
"Kebetulan sedang jalan-jalan dan ingin mengunjungi pasar Kliwon sekalian mencari alat-alat listrik. Untuk harga menurut saya sama dengan pasaran," kata Heriawan salah satu pengunjung pasar.
Mengunjungi pasar Kliwon harus bersahabat dengan kemacetan. Banyaknya pengunjung membuat perjalanan melihat-lihat sedikit tersendat. Namun demikian, padatnya lalu lintas akan terbayar lunas dengan berbagai macam kebutuhan yang memuaskan pandangan.
Jika mengunjungi Kabupaten Ngawi dan bertepatan dengan hari pasaran Kliwon, sempatkan untuk berkunjung di Pasar Kliwon. Pasar ini, cocok untuk sekadar jalan-jalan atau mencari berbagai macam kebutuhan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |