Peristiwa Daerah

Dua Sisi Madukina dan Kinanti, Perempuan Asal Gunung Kawi Pengisi Ost KKN Desa Penari

Minggu, 22 Mei 2022 - 16:51 | 276.35k
Madukina Alias Kinanti, Pengisi Ost KKN Desa Penari berjudul 'Dhat'. (Foto: Dok. Kinanti/TIMES Indonesia)
Madukina Alias Kinanti, Pengisi Ost KKN Desa Penari berjudul 'Dhat'. (Foto: Dok. Kinanti/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Original Soundtrack (Ost) dari film bergenre horor, yakni KKN Desan Penari berjudul 'Dhat' kini viral diperbincangkan. Sebab, Ost KKN Desa Penari tersebut kental dengan nuansa tradisional Jawa mulai dari lirik hingga aransemen musik yang memiliki ciri khas Gamelan di dalamnya.

Ya, diketahui penyanyi dari Ost KKN Desa Penari tersebut bernama Kinanti. Diketahui, Kinanti adalah penyanyi yang berasal dari Malang, Jawa Timur.

Advertisement

Ternyata, Kinanti tersebut adalah Madukina yang terkenal sebagai solois RnB Indonesia yang telah menghasilkan sejumlah karya, seperti Peach dan Crystal Ball.

Dalam kesempatan ini, Madukina alias Kinanti menceritakan bagaimana ia berproses hingga memiliki nama lain khusus untuk projectnya bersama MD Picture dalam pengisian Ost KKN Desa Penari.

"Memang sebenarnya aku menunjukan sisi lain aku aja yang tidak banyak orang tahu. Ini alter ego aku," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Minggu (22/5/2022).

Pemilik nama asli Hamida Madu Kinanti ini diketahui berasal dari Gunung Kawi, Malang, Jawa Timur.

Sedari kecil, ternyata Madukina telah lekat dengan seni yang diturunkan dari keluarganya. Bagaimana tidak, sejak kecil ia bersama sang ayah tumbuh dengan musik-musik tradisional khas Jawa yang telah melekat kepada dirinya dan itu pun ia keluarkan saat ini dengan nama Kinanti.

Kinanti ini menjadi ciri khas baru dirinya yang tak banyak orang tahu. Perempuan berasal dari Gunung Kawi dengan balutan suara merdu sinden yang dikeluarkan dalam lagu 'Dhat'.

"Aku dari kecil diperkenalkan kesenian tradisional seperti gamelan, sinden dan tembang Jawa. Tapi ayahku gak menuntutku dan keluargaku juga mendengarkan semua musik," ungkapnya.

Diketahui, Madukina mengerjakan project soundtrack untuk KKN Desa Penari ini dibantu oleh sang Ayah bernama Matoha dan juga sang adik bernama Hanafi Madu Wanandi.

Diceritakan oleh Madukina, pembuatan lagu tersebut ternyata telah dilakukan sejak 2019 lalu. Project tersebut pun diterima olehnya dan dikerjakan bersama sang ayah dan adiknya.

Namun, lagi tersebut pun memang baru dirilis bersamaan dengan film KKN Desa Penari yang baru ditayangkan pada 2022 ini.

"Karena Covid-19 baru sekarang. Sebelumnya malah film lain yang rilis, seperti Teluk Alaska aku ngisi soundtrack dan juga Ku Kira Kau Rumah. Terakhir KKN ini yang ketiga kali aku ngisi soundtrack film," bebernya.

Sementara itu, lagu 'Dhat' sendiri berarti Roh Suci. Lagu ini merupakan Point Of View (POV) dari makhluk lain selain manusia atau biasa kita sebut hantu.

Madukina menuturkan bahwa pesan yang terkandung dalam lagu tersebut adalah bagaimana mengingatkan manusia agar tidak sombong dan jangan merasa paling benar, karena Tuhan menciptakan banyak makhluk di dunia tak hanya manusia.

"Ini (Dhat) satu garis sama jalan ceritanya. Terus pesannya aku ingin mengingatkan bahwa kita manusia ini jangan sombong, karena kita hidup berdampingan dengan makhluk lain. Mari kita berperilaku sopan dan bertutur kata yang baik," tuturnya.

"Jadi kita manusia sering kali gak sopan ketika datang ke tempat yang bukan tempat kita dan banyak melakukan hal yang dilarang. Itu yang ingin saya ingatkan," imbuhnya.

Disisi lain, menurut Madukina lagu 'Dhat' ini merupakan project pertama bersama sang Ayah dan Adiknya yang disebar luaskan dalam industri musik Nasional hingga Internasional.

Tak hanya itu, lagu 'Dhat' ini juga menjadi project soundtrack pertama Madukina dengan nama Kinanti yang berbau tradisional atau horor.

Tentunya, dengan kemunculan Kinanti bertajuk 'Dhat' ini ia ingin meneruskan project ini untuk bisa berkembang lagi bersama sang ayah dan adiknya.

"I Think So (kelanjutan Kinanti). Aku juga sudah ingin meneruskan ini bersama ayah dan adikku. Tapi belum ada gambaran kedepan Kinanti akan dibawa kemana. Kinanti mau dibenerin berbau tradisional," katanya.

Harapannya, Kinanti ini menjadi titik awal musik tradisional bisa lebih komersil lagi. Terlebih, Madukina pun mengakui bahwa membawakan lagu 'Dhat' ini meski dalam gaya sinden, ia memilih untuk menurunkan suara sindennya lebih middle agar bisa lebih diterima banyak orang.

"Jadi orang yang gak pernah dengar sinden saat dengerin lagu ini masih oh bisa mencerna lah. Aku senang dan ternyata lagu yang coba ku sampaikan benar-benar diterima banyak orang," pungkasnya menjelaskan salah satu Ost KKN Desa Penari. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES