TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang merencanakan adanya kenaikan tarif angkutan umum (angkot) di tahun 2023 mendatang.
Kabid Angkutan Dishub Kota Malang, Soni Bachtiar, Jumat (3/6/2022) menyebutkan, saat ini masih dilakukan kajian kenaikan tarif yang nantinya bakal dikeluarkan Peraturan Wali Kota (Perwal) untuk penyesuaian tarif baru angkot tahun 2023 mendatang.
Advertisement
"Dari dishub melakukan kajian. Setelah itu kita sampaikan untuk penentuan tarif 2023," ujar Soni.
Diketahui, saat ini penentuan tarif untuk angkot di Kota Malang masih menggunakan Perwal No 6 Tahun 2012 dengan ketetapan tarif untuk umum sebesar Rp 3 ribu dan untuk pelajar sebesar Rp 2 ribu.
Meski sudah melakukan kajian, Soni belum bisa memastikan patokan kenaikan tarif yang bakal diterapkan di tahun 2023 mendatang.
"Kita ajukan melalui Perwal. Kalau untuk tarif nanti kita akan sesuaikan dengan kondisi yang akan datang. Tapi ini setelah melalui kajian. Dari hasil kajian itu yang akan kita jadikan patokan untuk tarif yang akan berlaku 2023," ungkapnya.
Di sisi lain, untuk saat ini kondisi angkot di Kota Malang masih terbilang naik turun. Sebab, dari catatan Dishub Kota Malang saat ini hanya ada 16 jalur yang masih aktif.
Dari sekian ribu jumlah angkot yang tercatat, saat ini hanya tinggal sekitar 535 angkot yang beroperasi dengan total sopir sekitar 620 orang.
Dengan itu, Dishub Kota Malang terus melakukan berbagai upaya mempertahankan angkot di Kota Malang. Salah satunya melakukan kajian untuk pemutihan KIR bagi para sopir angkot (mikrolet). "Jadi ini juga sebagai solusi untuk pembenahan mikrolet kedepannya. Semoga ini jadi solusi," tandasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
