Peristiwa Daerah

Warga Berharap Pemerintah Lanjutkan Proyek Alih Trase Bandara UMK Waingapu

Sabtu, 04 Juni 2022 - 15:26 | 61.01k
Pembangunan Jalan Alih Terase Bandara UMK Waingapu yang belum  selesai dikerjakan. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Pembangunan Jalan Alih Terase Bandara UMK Waingapu yang belum selesai dikerjakan. (FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Pembangunan jalan Alih Trase Bandara Umbu Mehang Kunda (UMK) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur NTT tertunda pekerjaannya. Untuk itu, pemerintah diminta segera mengalokasikan anggarannya untuk keberlanjutan pekerjaan tersebut.

Proyek pembangunan jalan Alih Trase Bandara UMK Waingapu dikerjakan sejak akhir tahun 2019  sepanjang 5 Km namun pekerjaannya terhenti ditahun 2020. Sampai saat ini, panjang jalan yang sudah dikerjakan sekitar 2.70 Km dengan menelan dana sekitar Rp 14,1 miliar lebih menggunakan dana APBN.

Advertisement

Pemerhati Sumba Pelipus K Retang, Sabtu (4/6/2022) menjelaskan, pembangunan jalan Alih Trase adalah pengalihan arus lalu lintas Bandara UMK Waingapu yang dialihkan ke Kelurahan Mauliru sepanjang 5 Km namun pekerjaannya terhenti karena terkendala pandemi Covid-19.

“Jalan Alih Trase Bandara UMK Waingapu ini adalah pengalihan arus lalu lintas jalan menuju ke Kelurahan Mauliru yang nantinya akan tembus  ke Kelurahan Kawangu hingga ujung Timur Pulau Sumba Timur agar tidak mengganggu aktivitas lalu lintas Bandara,” kata Pelipus.

Menurutnya, jalan Alih Trase ini sangat strategis jika nanti pekerjaannya sudah selesaikan dikerjakan. Oleh sebab itu ia berharap pemerintah segera mengalokasikan anggarannya agar pembangunan kembali dilanjutkan.

Sementara Tokoh masyarakat Kelurahan Mauliru Stefanus Matang mengungkapkan, pembangunan jalan Alih Trase Bandara UMK Waingapu ke Kelurahan Mauliru juga akan membawa dampak besar bagi perekonomian masyarakat sekitar Kelurahan karena nantinya akan menjadi arus lalu lintas besar yang menghubungkan antar Desa, Kecamatan dan Kota.

“Tentu jalan ini akan membawa dampak besar untuk menunjang perekonomian masyarakat maupun daerah tetapi pembangunan ini sempat terhenti selama 2 tahun lalu maka kami berharap pemerintah segera merealisasikan anggaranannya agar pekerjaan ini cepat selesai,” paparnya.

Stefanus menyebut, pekerjaan yang sudah dikerjakan sepanjang 2.70 Km mendapat apresiasi dari masyarakat karena pekerjaan yang dikerjakan sangat memuaskan. Oleh sebab itu masyarakat sekitar berharap jika pemerintah menuntaskan proyek ini.

“Kami berharap pekerjaan Alih Trase yang masih sisa sepanpanjang 2.70 Km belum dikerjakan akan bisa dikerjakan secepatnya. Kami juga minta perusahan  yang mengerjakan itu tetap dipekerjakan sehingga mutu dan kualitas tetap terjaga artinya kalau perusahan itu yang mengerjakan pondasinya berarti bangunannya juga harus diselesaikan oleh perusahan kontraktor itu juga,” harap Stefanus Matang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES