Moeldoko: Soekarno Coffee Festival Sangat Menginspirasi

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko membuka Soekarno Coffee Festival yang digelar Pemkot Blitar Jawa Timur, Jumat (10/6/2022).
Soekarno Coffee Festival digelar dalam rangka Bulan Bung Karno di Kota Blitar. Bagi Moeldoko hal itu adalah pergerakan anak muda yang menginspirasi dalam upaya membangun semangat. Terutama semangat untuk memunculkan jiwa enterpreneur.
Advertisement
"Yang jelas saya lihat ini perkumpulan anak Blitar yang luar biasa. Sangat kontekstual dengan tema Soekarno Coffee Festival," kata Moeldoko.
Moeldoko membuka kegiatan dalam rangka Peringatan Bulan Bung Karno itu bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto, Wali Kota Blitar Santoso, Dandim 0808/Blitar Letkol inf Didin Nasrudin Darsono dan Wakil Ketua DPRD Kota Blitar, Agus Zunaidi.
"Pesan saya tidak cukup ini dikenalkan tingkat lokal. tetapi seperti yang diinginkan bapak Wali Kota, brand yang pada akhirnya dunia internasional melihat dan brand Sukarno ini sudah dimiliki. Tinggal bagaimana dibangun bersama," jelas Moeldoko.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, Kota Blitar menyelenggarakan festival kopi karena bunga Karno adalah pencinta . Bung Karno adalah pencinta kopi jenis tubruk. Hal itu sesuai cerita dari pengawal pribadi Bung Karno bernama Mangir Martowijoyoyang menulis buku bertajuk kesaksian tentang bung Karno dari tahun 1954- 1947.
"Dalam buku itu menceritakan keseharian bung Karno yang salah satunya adalah mengkonsumsi kopi harus sesuai takaran yang diinginkan yaitu satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula," urainya.
Santoso mengatakan, Bung Karno adalah tokoh yang banyak menitipkan warisan kepada bangsa Indonesia. selain ajaran luhur berkaitan filosofi, Bung Karno juga mewariskan buku yang berisi resep kuliner mustika rasa.
Dalam buku itu, kata Santoso, Bung Karno mewariskan resep tentang kopi tubruk dan kopi ekstrak. Sehingga Bung Karno menganggap kopi adalah minuman istimewa bagi bangsa Indonesia.
"Oleh karena itu beliau berpesan saya lebih menyukai pemuda yang sambil minum kopi berdiskusi bertukar pikiran untuk membangun bangsa ini. Dari pada pemuda yang rajin membaca buku tetapi demi kepentingannya pribadi," ujarnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |