Peristiwa Daerah

Mengenal Desa Sraten Banyuwangi, Kandang Gajah Era Kerajaan Blambangan

Kamis, 30 Juni 2022 - 16:34 | 203.12k
binatang gajah. (Foto: popmama.com)
binatang gajah. (Foto: popmama.com)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Saat melintas di Jalan Nasional dari Desa Benculuk, menuju Kecamatan Srono, Banyuwangi, kita pasti akan melewati wilayah administrasi Desa Sraten. Sebuah desa yang subur dengan hamparan sawah yang luas.

Ternyata, oh ternyata. Dari catatan sejarah, Desa Sraten merupakan salah satu desa tua di Bumi Blambangan.

Advertisement

Menurut tokoh sejarawan muda Banyuwangi, Aji Nur Hidayat, kata Sraten atau Sratian berasal dari kata Srati. Yang artinya tonggak atau batu yang ditancapkan ditanah. Berfungsi sebagai tonggak untuk mengikat gajah.

"Jadi Desa Sraten merupakan tempat kandang gajah milik raja," katanya, Kamis (30/6/2022).

Raja yang dimaksud, masih kata Aji, adalah Danurejo, anak dari Danuningrat, yang hidup ditahun 1705-1763.

Pemuda yang akrab disapa Mas Aji Wirabhumi menjelaskan. Pada zaman dahulu, jalan raya menuju Muncar, bukan melalui pertigaan Srono seperti saat ini. Namun melewati jalanan Genting, Desa Sraten, kearah timur.

"Danurejo bermukim di Muncar. Jadi jalan pertigaan Srono menuju Muncar itu jalur baru," cetusnya.

Ketua Komunitas Balambangan Royal Volunteer (Bravo) asal Dusun Perangan, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi tersebut juga membeberkan salah satu bukti bahwa Desa Sraten merupakan kandang gajah diera kerajaan Blambangan.

"Salah satu bukti, di Desa Sraten Banyuwangi ada lingkungan bernama Kedawung. Di situ ada makam Mbah Gitik. Gitik itu adalah pecut atau cambuk untuk menggembala gajah," ujar Mas Aji Wirabhumi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES