Selain Pendampingan, SDM PKH Turut Punya Andil Menekan Angka Stunting

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan perpanjangan tangan pemerintah dalam usaha pengentasan kemiskinan di Indonesia. Di kabupaten Kediri saat ini terdapat 237 pendamping PKH atau yang juga disebut sebagai SDM PKH.
Ratusan pendamping PKH ini bertugas mendampingi 200-300 keluarga penerima manfaat (PKM).
Plt Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Kediri Dyah Saktiana mengungkapkan dari ratusan pendamping PKH tersebut, kebanyakan didominasi anak-anak muda dan mereka yang berada dalam usia produktif.
Advertisement
"Yang sekarang ini usia produktif semua. Bahkan kemarin itu masih ada yang usia 21 sampai 23. Dari 237 ini insya Allah sekitar 70 persen usianya itu masih usia di bawah empat puluh tahun," ujar Dyah Saktiana, usai silahturahmi SDM PKH,di Kantor Pemkab Kediri, Kamis, (07/07/2022).
Dengan mengemban amanah sebagai ujung tombak kabupaten Kediri dalam rangka percepatan penurunan angka kemiskinan, pendamping PKH ini juga telah dibekali dengan sejumlah pembinaan, pelatihan, juga peningkatan capacity building. Fungsi pendamping PKH sendiri juga semakin berkembang. Selain untuk membantu pengentasan kemiskinan tapi juga membantu menekan stunting.
Plt Kadinsos Kabupaten Kediri menuturkan pendamping PKH harus memberikan pemahaman serta pembelajaran kepada para keluarga penerima manfaat mereka harus sehat, makanan-makanan apa yang harus diberikan kepada anak-anak balita, juga mengingatkan pentingnya ASI eksklusif serta merangsang kecerdasan otak.
"Bagaimana mereka bisa membuat orang tua ini memahami bahwa yang dibutuhkan adik-adik balita itu misalkan harus minum susu, ada protein hewani porsi makanan, ini pendampingan itu dilakukan terus menerus kepada para keluarga penerima manfaat oleh para pendamping. Kita mencerdaskan keluarga penerima manfaat-menyehatkan penerima manfaat. Goalnya apa? Indonesia hebat. Karena satu negara ini diawali bagaimana kondisi keluarga," ujar Dyah.
Silahturahmi SDM PKH ini sendiri digelar untuk menguatkan solidaritas dan juga semangat pendamping PKH untuk mendampingi keluarga penerima manfaat yang notabene adalah keluarga tidak mampu.
Dinsos Kab Kediri setiap tahunnya melakukan evaluasi PKH dua kali dalam setahun, sementara kegiatan penguatan semacam ini dilangsungkan setiap tiga bulan.
"Jadi keluarga miskin yang ada di wilayah mereka didampingi, agar warga penerima manfaat ini bisa merubah perilaku, bisa merubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik dari yang tidak berdaya menjadi berdaya," ujar Dyah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |