Peristiwa Daerah

Sempat Vakum 20 Tahun, Seniman Entang Wiharso Gebrak Pameran Tunggal Karya Seni Double Horizon

Sabtu, 09 Juli 2022 - 23:54 | 143.59k
Hasil Karya Seniman Entang Wiharso dalam pameran tunggal karya seninya bertajuk Double Horizon Di Srisasanti Gallery. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Hasil Karya Seniman Entang Wiharso dalam pameran tunggal karya seninya bertajuk Double Horizon Di Srisasanti Gallery. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Srisasanti Gallery secara bangga mempersembahkan karya seni pameran tunggal bertema "Double Horizon", yaitu sebuah pameran tunggal hasil dari seniman bernama Entang Wiharso. Karya seninya ini dipamerkan mulai tanggal 9 Juli hingga 4 September 2022 di Tirtodipuran Link Srisasanti Gallery.

Di samping itu juga, pameran ini pun menandai kali pertama karya seninya di kota Yogyakarta setelah vakum selama kurang lebih 20 tahun.

Advertisement

Sesuai dengan tema yang dibawakan, Double Horizon ini menampilkan karya terbaru Entang bersama dengan karya-karya pilihan dari tiga dekade terakhir. Pemilihan 17 karya dalam pameran ini berfokus pada dualitas budaya dan pengalaman hidupnya yang terus berpindah di antara Indonesia dan Amerika sejak tahun 1997 di mana hal tersebut mempengaruhi praktik, pemikiran dan pembentukan identitasnya.

Karya-Seniman-Entang-Wiharso-2.jpg

Public Relations Srisasanti Gallery, Vattaya Zahra menjelaskan pada pembukaan pameran ini menceritakan sebuah perjalanan karir sang seniman Entang Wiharso selama 20 tahun. Tentu saja, menurutnya bahwa hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dari beliau dan yang utama adalah untuk Srisasanti Gallery.

"Selain itu juga galeri kami telah berkolaborasi dengan Chance Gallery yang juga merupakan sebuah pencapaian bagi kami," kata perempuan yang akrab disapa Aya ini kepada TIMES Indonesia, Sabtu (9/7/2022).

Saat disinggung tema pameran tersebut, ia memaparkan, sesuai dengan pemikiran Entang Wiharso bahwa Double Horizon adalah mewakili cara pandang bagaimana sebagai manusia melihat sebuah cakrawala itu secara terbatas. Artinya, seniman Entang mengajak semua untuk melihat ke dalam hasil pemikiran maupun perjalanan dia secara artistik.

"Kita semua diajak untuk bisa melihat ke dalam hasil pikirannya maupun perjalanan seorang seniman Entang ini yang mana kehidupan dia juga terbagi di dua tempat tinggalnya yaitu di Amerika dan Indonesia. Nah, itu merupakan dari tema Double Horizon," ungkapnya.

Karya-Seniman-Entang-Wiharso-3.jpg

Ditemui di sela-sela pameran berlangsung, Entang menjelaskan, Double Horizon dengan sempurna menggambarkan sifat persepsi dan menjelaskan bagaimana sudut pandang dapat mempengaruhi pemahaman akan konsep dan ide atau cara melihat realitas kehidupan.

“Karya seni yang saya buat, mewakili sudut pandang ganda secara sadar dan tidak sadar yang berasal dari kehidupan saya yang tinggal di dua negara, yang pada akhirnya mengharuskan saya melihat horizon ganda dalam hidup,” jelas seniman yang berasal dari kota Tegal tersebut.

Dirinya menghadapi persoalan universal tentang kekuasaan, kehilangan dan cinta melalui penyelidikan ideologi, filosofi dan identitas. Ia juga dikenal terutama karena lukisan skala besar, patung cor dinding serta instalasi. Karya Entang mendorong semua untuk memahami, merasakan dan mengetahui pengalaman manusia yang berpusat pada cinta, kebencian, fanatisme, kepemilikan juga tempat tinggal.

Karya Entang penuh dengan kritik sosial, politik dan seksual yang sanggup mengungkapkan gambaran kompleks tentang keberadaan manusia dengan mengintegrasikan alat-alat naratif dan menempatkan material nonkonvensional secara bersamaan.

Kemudian sebuah daratan dan lautan yang dilihatnya sebagai situs sejarah, migrasi dan perdagangan untuk mempertimbangkan alasan personal dan faktor pendorong manusia yang membentuk sistem sosial, interkoneksi serta konflik yang masih mempengaruhi semua pada hari ini.

Sebagai tambahan informasi, seniman Entang Wiharso merupakan seniman multidisiplin yang tinggal dan mengelola studio di Rhode Island, Amerika Serikat dan Yogyakarta, Indonesia. Penerima Guggenheim Fellowship pada tahun 2019 ini sudah melangsungkan lebih dari 45 pameran tunggal di galeri dan museum sejak tahun 1995 di berbagai belahan dunia.

Ia juga telah berpartisipasi dalam pameran-pameran prestisius, antara lain, Kunming Art Biennale 2019, Venice Biennale ke-55, Prospect.3 New Orleans dan Prague Biennale 6.

Karya-karya Entang Wiharso juga telah dikoleksi oleh banyak institusi seni internasional bergengsi diantaranya Kunstmuseum Wolfsburg, Galeri Nasional Australia, Museum Seni Kontemporer Hudson Valley,

Museum Jeonbuk, Museum MACAN, Singapore Tyler Print Institute, Museum Seni Modern Gunma, Hilger Brotkunsthalle, Museum Seni Singapura, Galeri Nasional Indonesia, Lyon Musée d’art contemporain, Museum Seni Mori, Galeri Nasional Victoria, Museum Seni Kontemporer Kiasma dan Museum Herbert F. Johnson. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES