Ceritakan Masa Kecil Putrinya, Anies Baswedan: Semua Pakaian adalah Pakaian Bekas

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan istrinya Fery Farhati kini merasakan bahagia tiada tara. Itu karena anak pertamanya, yakni Mutiara Annisa Baswedan sah menikah dengan Ali Saleh Alhuraebi.
Janji suci tersebut pun berjalan lancar, dengan menggunakan adat Jawa yang berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara Jumat (29/7/2022) kemarin.
Advertisement
Dalam Facebook resminya, orang nomor satu di Ibu Kota itu menceritakan bagaimana putrinya tersebut tumbuh dengan keterbatasan hidupnya saat itu.
“There’s two things I know for sure. She is sent here from heaven and she is Daddy’s little girl…” Begitu syairnya. Saya tertegun. Diam mendengarkan lagu itu sampai selesai," tulis Anies di akun Facebooknya mengawali ceritanya, dikutip Sabtu (30/7/2022).
Ia menceritakan, sore itu di sebuah lorong di toko penjual mainan anak, Anies sendirian mendengarkan dan menyimak syair lagu Butterfly Kisses yang diputar di toko itu. Tahunnya 1997, bulannya Mei di dekat College Park, Maryland, Amerika Serikat (AS).
Beberapa hari sebelumnya Tia lahir. Tia adalah panggilan kecil dari Mutiara Annisa Baswedan. Anies saat itu sedang kuliah Master di Univ of Maryland Amerika dan ibunya, Fery Farhati, di Indonesia melahirkan Tia.
"Jauh dari tanah air, ayah baru itu merasakan kerinduan yang luar biasa, cuma bisa mendengar tangisan bayi itu lewat telepon dan baru bisa lihat fotonya lewat email beberapa hari kemudian," kata Anies lagi.
"Pulang dari toko tadi naik sepeda sambil bawa mainan untuk bayi pertama. Mainan itupun belum tahu kapan akan bisa diantarkan atau dikirimkan ke Indonesia tapi paling tidak adanya mainan itu membuat ayah baru ini merasa lega, telah bisa membelikan sesuatu untuk anak pertamanya," jelasnya.
Setahun kemudian lanjut Anies, Fery dan Tia baru bisa menyusul ke Amerika. Pada saat itu, Anies baru dapat tambahan beasiswa sehingga mereka bisa bergabung dan menyusul ke Amerika.
"Hidup saat itu serba pas pasan. Tia tumbuh sebagai anak yang semua mainnya adalah mainan bekas, hampir semua pakaiannya adalah pakaian bekas. Tapi ia selalu tampil ceria, percaya diri, menyapa semua dengan senyum dan lesung pipi seperti ibunya," katanya.
Sering Anies mengajak Tia ke toko mainan yang baru dan bagus, tapi hanya untuk ikut numpang main. Tia selalu diberi tahu sebelum berangkat bahwa nanti tidak akan beli dan kata Anies, Tia selalu jawab dengan senyum ceria, anggukan sumringah.
"Itulah pengalaman buat dia bahwa bisa mendapatkan kebahagiaan tanpa perlu memiliki. Ke perpustakaan lokal adalah kebahagian terbesar baginya: bermain dan eksplorasi," jelasnya.
Anies mengatakan, waktu berjalan amat cepat. Kemarin ia menikah. Dan kini ia telah siap menempuh perjalanan barunya. Hari ini ia berjalan ke masa depan bersama Ali. Bersama pria pilihannya.
"Kami semua bahagia, kami mendoakan. Insya Allah Tia dan Ali terus bahagia, terus dalam keberkahan Allah SWT," doa Anies Baswedan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |