Peristiwa Daerah

Keren, Wayang Potehi Jombang Goes To Belanda

Minggu, 28 Agustus 2022 - 18:11 | 48.45k
Seorang wanita tengah memainkan wayang Potehi di Musium Potehi Gudo yang akan dipentaskan di Belanda. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Seorang wanita tengah memainkan wayang Potehi di Musium Potehi Gudo yang akan dipentaskan di Belanda. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Sempat terkendala dana, Wayang Potehi Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur akhirnya bisa pentas di Den Haag Belanda selama 10 hari. Tepatnya pada tanggal 1-6 September 2022 mendatang.

Setidaknya, ada sebanyak 9 orang tim wayang potehi akan berangkat menuju Den Haag Belanda akhir Agustus ini. Mereka diundang untuk mementaskan wayang potehi dalam TongTong Fair (TTF) dari tanggal 1-11 September.

Advertisement

Seperti yang diketahui, TTF merupakan ajang pagelaran seni dan budaya Asia-Pasifik yang tertua di Belanda.

"Kami akan membawa nama Jombang dan kesenian Potehi di arena tersebut," ujar Toni Harsono, Ketua Klenteng Hong San Kiong Gudo kepada awak media, Minggu (28/8/2022).

Watang-Potehi-a.jpgKlenteng Hong San Kiong Gudo Jombang merupakan pusat Potehi di Indonesia. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

Menurut Toni yang merupakan ketua dari rombongan tersebut menerangkan baru kali ini wayang potehi Gudo bisa menghadiri undangan dari TTF.

Sebelumnya, timnya gagal berangkat karena terkendala pendanaan, salah satunya. Untuk bisa berangkat ke Den Haag tahun ini, Toni beserta tim bekerja ekstrakeras menggalang dana dari publik, mengingat minimnya dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.

"Banyak sekali yang mensupport kami. Dari Islam, Kristen, Buddha, Konghucu, Jawa, Tionghoa, Madura, dan lain-lain. Ada yang donasi Rp50 ribu hingga jutaan. Semua membantu," ujarnya.

Menurutnya, masyarakat tidak hanya mendukung secara finansial namun juga nonfinansial, termasuk ketika mereka ikut mempromosikan wayang potehi ke melalui berbagai platform media sosial.

Besarnya dukungan masyarakat, tambahnya, merupakan bukti Potehi tidak hanya milik komunitas Tionghoa. Namun, secara luas, telah diterima masyarakat non-Tionghoa.

Toni berharap semua lapisan masyarakat terus mengembangkan seni dan budaya yang dimilikinya. Serta, bisa memanfaatkan event-event berskala nasional maupun internasional.

Wayang-Potehi.jpgBeberapa koleksi wayang Potehi di musium Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang. (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Kami mohon doa restu agar terus merawat dan mempromosikan seni budaya Indonesia," harap Toni.

Sementara itu, Aan Anshori, aktifis GUSDURian Jombang, mengapresiasi keberangkatan tim Potehi ke Gudo. Menurutnya, ini wujud konkrit pengakuan internasional pada budaya Indonesia, khususnya yang ada di Jombang.

"Di tengah lesunya prestasi Pemkab Jombang, kita bersyukur ada wakil Indonesia dari Jombang yakni Wayang Potehi pada event internasional tersebut," ujarnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES