Peristiwa Daerah

Isu Kenaikan BBM Munculkan Punic Buying, SPBU di Malang Sampai Kehabisan Stok

Kamis, 01 September 2022 - 13:21 | 35.07k
Suasana SPBU Sawahan Kota Malang yang sepi akibat kehabisan stok BBM, Kamis (1/9/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana SPBU Sawahan Kota Malang yang sepi akibat kehabisan stok BBM, Kamis (1/9/2022). (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Isu kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) memunculkan panic buying di Kota Malang, Jawa Timur. Akibatnya, antrean panjang mengular di sejumlah SPBU terjadi mulai Rabu (31/8/2022) kemarin malam. Kondisi ini membuat banyak SPBU pada Kamis (1/9/2022) hari ini kehabisan stok.

Salah satunya terjadi di SPBU Sawahan, Kota Malang. Dari pantauan TIMES Indonesia, hampir seluruh jenis BBM mulai pertalite hingga Pertamax sudah habis sekitar pukul 11.00 WIB.

Advertisement

Akibatnya, puluhan kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar harus putar balik dan mencari SPBU lain yang masih tersedia.

Jamiah, pembeli BBM roda dua, mengatakan, sejak kemarin kemarin sudah kesulitan mencari BBM. Atrean di SPBU selalu panjang.

"Kemarin malam antriannya panjang. Sekarang sepi saya mau beli, eh malah habis," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Kamis (1/9/2022).

Mau tidak mau, Jaimah harus mencari SPBU lain. Jika masih kesusahan, maka akan mencari penjual BBM eceran atau Pertamini yang berada di Kota Malang.

"Ya saya beli di Pertamini itu aja atau eceran. Saya cuma beli Rp10 ribu sampai Rp15 ribu aja kok," ungkapnya.

Warga Mergosono Gang 5, Kota Malang ini sangat menyayangkan apabila kenaikan BBM benar-benar terjadi. Sebab, dirinya yang kini bekerja sebagai ojek offline, tentunya sangat berpengaruh jika ada kenaikan BBM.

"Saya cuma ojek biasa bukan online. Ya nganter-nganter tetangga berangkat sekolah, kerja atau ke pasar gitu. Saya lakukan setelah suami saya sakit stroke sejak 6 tahun lalu," katanya.

Sementara itu, Pengawas BBM SPBU Sawahan, Dian Firmansyah membenarkan stok di tempatnya saat ini sedang habis. Adapun kapasitas penyimpanan tangki di SPBU Sawahan sekitar 15 ribu liter. Sebelum terjadinya panic buying, stok BBM tersebut bisa bertahan selama dua hari. Namun, akibat adanya isuk kenaikan harga dan antrian panjang, stok pun hanya bertahan setengah hari saja.

"Stok BBM sekarang habis, karena konsumen panik mengira harga BBM naik padahal tidak naik," katanya.

"Untuk pembelian BBM itu siang hari dan malam hari ramai. Pagi tadi stok BBM habis dan sekarang saya sedang antre untuk mendapatkan stok (dari Pertamina) lagi," imbuhnya.

Sementara itu, Section Head Comrel MOR V Pertamina Patraniaga Jatimbalinus, Arya Takur menjelaskan bahwa stok di terminal bahan bakar minyak (TBBM) sebenarnya masih cukup banyak. Jika kalkulasi rata-rata memiliki ketahanan selama 10 sampai 15 hari.

Oleh sebab itu, jika dibilang ada kelangkaan atau penghematan, hal tersebut tidak benar. Pihaknya mengacu pada keputusan pemerintah melalui BPH Migas untuk menentukan kuota BBM.

"Kalau kuota dari BPH Migas yang menentukan dan mengatur. Tergantung kuota SPBU yang masih cukup sampai Desember tidak ada pembatasan. Jika stok, maka akan dikirimi mungkin sore atau malam hari," bebernya.

Kemudian, berdasarkan data terakhir rata-rata konsumsi BBM di Jawa Timur ada kenaikan kurang lebih 7 sampai 10 persen di seluruh daerah. Untuk Gasoline pada Juni 2022 sebanyak 13 ribu kilo liter per hari. Sementara pada Agustus 2022 sebanyak 14 ribu kilo liter per hari.

"Jadi ada kenaikan sampai 8 persen untuk Gasoline. Untuk Gasoil pada Juni 2022 sebanyak 7 ribu kilo liter per hari dan Agustus 2022, 7.700 ribu kilo liter per hari. Jadi ada kenaikan 10 persen hampir di seluruh daerah," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES