Peristiwa Daerah

Menakar Urgensi Pembangunan Stadion Baru Bagi Kabupaten Jombang

Selasa, 13 September 2022 - 12:50 | 150.95k
Stadion Merdeka yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Candimulyo, Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Stadion Merdeka yang terletak di Jalan Hayam Wuruk, Candimulyo, Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANGStadion Merdeka menjadi satu-satunya stadion yang dimiliki oleh Kabupaten Jombang saat ini.

Seperti yang diketahui, Stadion Merdeka Jombang terletak di tengah-tengah kota tepatnya berada di Jalan Hayam Wuruk, Candimulyo, Jombang dengan kapasitas maksimal 2 ribu penonton dengan satu tribun disisi barat.

Advertisement

Lantas seberapa penting Pemkab Jombang harus merenovasi Stadion Merdeka atau membangun stadion baru dengan kapasitas berstandart nasional? Dan apa dampak negatif yang dihadapi Jombang ketika tidak mempunyai stadion berstandart nasional?

PSID dan Sepak bola Jombang Sulit Berkembang

Dampak yang paling dirasakan akibat tidak tersediannya stadion berstandar nasional ialah cabang olahraga sepak bola. PSID Jombang sebagai klub plat merah tidak akan berkembang menjadi klub prefesional.

Pasalnya, setiap klub peserta Liga 2 atau Liga 1 harus mempunyai home base dengan stadion berstandart FIFA. Ada beberapa aspek yang menjadi perhatian PT LIB pada saat dilakukan inspeksi. Di antaranya aspek lapangan permainan, area media, fasilitas ruangan, keamanan dan pengecekan lampu stadion.

"Mau didorong bagaimanapun PSID Jombang levelnya cuma di Liga 3 saja. Stadion saja tidak punya, mau home base di Kabupaten sebelah juga membutuhkan anggaran yang banyak," kata Yoppy Suhartono (41) Koodinator Jomber Kota kepada TIMES Indonesia, Selasa (13/9/2022).

Yoppy mendorong agar rencana Pemkab membagun stadion bertaraf nasional segera terealisasi. "Semoga janji politik Mundjidah Wahab dan Sumrambah segera ditepati," jelasnya.

Sementara itu, Joko Fatah Rokhim Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) merasa perihatin dengan kondisi stadion Merdeka Jombang yang tidak ada kemajuan sama sekali.

Padahal menurutnya, dulu masyarakat sudah merasa bahagia ketika pasangan Mundjidah Wahab dan Sumrambah terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Jombang yang menjanjikan akan membangun stadion baru berstandar nasional.

"Harusnya sudah terealisasi sesuai janji kampanyenya dulu. Namun, lagi-lagi masyarakat Jombang kebali kena prank. Pembebasan lahan untuk stadion saja belum apalagi ini sudah akhir periode mereka," ungkapnya.

Menurutnya, dengan stadion yang ala kadarnya seperti saat ini akan menghambat kemajuan sepak bola di Jombang. "Jujur saya kecewa, ini akan menghambat kemajuan sepak bola di Jommbang," bebernya.

Mustahil Menggelar Event Besar

Setelah Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) 2022 di Lumajang lalu, Pemkab Jombang mengajukan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara olahraga terbesar di Jatim itu.

Bersama Kota/Kabupaten Mojokerto dan Sidoarjo, akhirnya Kabupaten Jombang disetujui menjadi tuan rumah Porprov Jatim 2023 mendatang.

Namun, nampaknya impian bagi Pemkab Jombang untuk menggelar penutupan Porprov Jatim 2023 mendatang akan mustahil dilaksanakan. Pasalnya, kapasitas Stadion Merdeka Jombang tidak memenuhi standart yang ditentukan oleh KONI Jatim.

Menurut Dedy Suhayadi, Wakil Ketua Umum KONI Jatum mengungkapkan untuk menggelar event besar Pemkab Jombang harus menyedikan stadion dengan kapasitas penonton minimal 10-15 ribu penonton.

Sedangkan kapasitas yang dimiliki oleh Stadion Merdeka Jombang hanya mampu menampung maksimal 2 ribu penonton saja. Maklum, Stadion Merdeka Jombang hanya memiliki satu tribun di sisi barat saja hingga kini.

"Minamal ada tribunnya, setidaknya bisa menampung 10 ribu orang. Kami mengaca pada penutupan di Lumajang kemarin," katanya saat dikonfirmasi, Senin (12/9/2022).

Selain itu, ada standart yang harus dipenuhi lagi diantaranya, setidaknya Jombang harus menyediakan tempat parkir yang cukup, akses keluar masuk yang memadai. Utamanya kapasitas lapangan dan tribun. "Tempat parkir juga harus memadai," jelasnya.

Dedy mengatakan, dalam upacara pembukaan dan penutupan membutuhkan waktu kurang lebih lima jam. ”Tentu saja akses jalan harus memadai, parkir yang luas. Jombang akan kita kaji dulu, kita bandingkan dengan daerah lain yang juga mengajukan jadi tempat penutupan Porprov,” terangnya.

Saat ini, persaingan paling berat Kabupaten Jombang untuk menggelar penutupan Porprov Jatim merupakan Kabupaten Mojokerto, yang juga mengajukan untuk jadi empat penutupan Porprov tahun 2023. Stadion Gajahmada Mojokerto memiliki kapasitas tribun kurang lebih 10 ribu penonton.

"Kita lihat yang ada di Jombang, kita kaji dulu, minimal tribun dapat menampung 15 ribu penonton, antara Jombang dan Kabupaten Mojokerto sepertinya, karena Kabupaten Mojokerto juga mengajukan, dan Stadion  kemarin kami ke sana juga cukup representatif," jelas Dedy.

Jika dibandingkan dengan Kabupaten Jember yang menjadi tempat pembukaan porprov tahun ini, Stadion Jember Sport Garden memiliki kapasitas tribun 20.000 penonton. Sementara Stadion Semeru Lumajang yang menjadi tempat penutupan porprov 2022 memiliki kapasitas 10.000 penonton.

Pembangunan Stadion Baru Cuma Janji Manis Pemkab Jombang

Sebelumnya, Pemkab Jombang lebih memilih membisu tak ingin melihat karut marut sepak bola Jombang yang kian terpuruk. Janji kampanye Mundjidah Wahab-Sumrambah ingin memajukan sepak bola Jombang hanya menjadi omong kosong.

Keinginan masyarakat Kabupaten Jombang untuk memiliki stadion baru bertaraf nasional nampaknya hanya menjadi mimpi lagi.

Pasalnya, Mundjidah Wahab Bupati Jombang telah memaparkan belum bisa merealisasikan janji politiknya itu kepada masyarakat lantaran anggaran daerah selama dua tahun telah dialokasikan ke penanganan Covid-19.

"Yang kita bangun tahun ini gedung kesenian dulu. Karena selama dua tahun anggaran dialokasikan ke penanganan Covid-19," ujar Bupati Jombang Mundjidah Wahab saat membuka turnamen Futsal di Arena Futsal Jombang, Jum'at (5/8/2022) lalu.

Menurut orang nomor satu di Jombang itu  proses pembangunan stadion membutuhkan waktu yang lama. Sebab harus melalui proses yang panjang salah satunya melalui kajian matang, kemudian penyediaan lahan, setelah itu perencanaan.

"Prosesnya panjang, harus dikaji dulu, kemudian penyedian lahan, perencanaan baru tahun depannya bisa membangun stadion," jelasnya mengenai wacana pembangunan Stadion Merdeka Jombang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES