Peristiwa Daerah

Hari Tani Nasional 2022, Bambang Haryo Disambati Problem Irigasi Petani Sidoarjo

Sabtu, 24 September 2022 - 18:06 | 31.52k
Bambang Haryo saat menjawab keluhan Gapoktan Desa Margobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo terkait masalah irigasi (Rudi Mulya/ TIMES Indonesia)
Bambang Haryo saat menjawab keluhan Gapoktan Desa Margobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo terkait masalah irigasi (Rudi Mulya/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SIDOARJOHari Tani Nasional 2022, bapak petani Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono disambati problem irigrasi pengairan lahan pertanian di kawasan Sidoarjo barat, oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Margobener, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

Keluhan kepada pria yang biasa disapa BHS itu, disampaikan saat serasehan peringatan Hari Tani Nasional 2022 di persawahan lahan pertanian Desa Margobener, Sabtu (24/9/2022).

Advertisement

Bergantian perwakilan petani menyampaikan beberapa poin keluhan nasib petani di Sidoarjo kepada BHS, agar bisa diakomodir dan dibantu untuk disampaikan kepada Pemkab Sidoarjo maupun Pemerintah Pusat.

Kepada TIMES Indonesia, Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu mengungkapkan jika beberapa poin keluhan petani Desa Margobener yakni permasalahan irigasi lahan pertanian. Padahal lahan pertanian mereka terletak tak jauh dari sungai sekunder di desa tersebut.

Begitu mendengar keluhan petani, BHS terheran-heran dengan kondisi tersebut. "Lahan pertanian milik Gapoktan Desa Margobener ini dekat dengan sungai sekunder yang jaraknya tak kurang 25 meter, tetapi kok bisa petani kesulitan air untuk irigasi lahan mereka," kataya heran.

Lahan-Pertanian-a.jpgLahan pertanian yang tak bisa ditanami dan kekeringan akibat sulitnya mendapatkan saluran irigasi diDesa Margobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo (Foto: Rudi Mulya/ TIMES Indonesia)

Karena itu, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemkab Sidoarjo melalui Dinas terkait.

"Kok bisa depan situ sungai sekunder yang besar malah lahan pertanian ini kering dan kekurangan air," imbuh BHS.

Anggota DPR RI 2014-2019 ini menambahkan, akibat sulitnya irigasi, petani setempat mengaku sudah beberapa tahun ini gagal panen.

Lebih jauh BHS mengungkapkan jika petani Desa Margobener seharusnya tak dipusingkan masalah kesulitan irigasi.

Sebab lahan pertanian sangat dekat dengan sungai sekunder. Selain itu, di kawasan tersebut ada Waduk atau Long Storage Kalimati.

"Harus dibuatkan saluran agar air dari sungai sekunder bisa dialirkan ke lahan pertanian warga Desa Margobener. Solusi ini harus cepat di ambil Pemkab Sidoarjo melalui Dinas terkaitnya agar Gapoktan Desa Margobener tak gagal tanam atau gagal panen karena kesulitan mengairi lahan pertanianya," harapnya.

Masih menurut Bambang Haryo, seharusnya pemerintah daerah memberi perhatian lebih kepada petani dan pertaniannya.

Sebab sektor pertanian memiliki multi player effect yang besar terhadap ekonomi bangsa kita. Tak hanya itu, petani adalah garda terdepan dalam ketahanan pangan di negeri ini.

"Saya dorong agar Pemkab Sidoarjo memberi perhatian lebih kepada dunia pertanian Kota Delta ini. Sektor pertanian juga memiliki sektor multi player effect yang besar bagi ekonomi bangsa Indonesia," paparnya.

Bahkan, tegas BHS, jika dihitung dari luas area persawahan di Indonesia dengan akumulasi tiga kali panen tiap tahunnya, lahan pertanian dapat menghasilkan ratusan juta ton beras. Itu menapik pernyataan pemerintah terkait krisis pangan.

Tentu peran pemerintah pusat lewat Kementerian dan Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan dalam perhatianya kepada petani.

"Saya juga merasa miris dan menyesalkan ada wacana dari Pemerintah Pusat jika dalam waktu dekat subsidi pupuk akan dipangkas," ujarnya.

"Ada wacana dari Kementerian Pertanian jika pada bulan Oktober 2022 nanti subsidi pupuk dari 5 jenis pupuk akan difokuskan ke 2 pupuk yang disubsidi, yakni Urea dan NPK saja. Ini tentu sangat merugikan para petani," sesalnya.

Bambanh-Haryo-a.jpgBambang Haryo saat menyerahkan bantuan paket sembako kepada perwakilan Gapoktan Desa Margobener, Kecamatan Tarik, Sidoarjo yang gagal panen akibat masalah irigasi (Foto: Rudi Mulya/ TIMES Indonesia)

Sebagai Bapak Petani Sidoarjo, BHS siap bersama petani Sidoarjo dalam memperjuangkan nasib mereka.

"Kapanpun petani atau gapoktan di Sidoarjo membutuhkan saya untuk memperjuangkan nasib mereka, saya siap di garda terdepan turun bersama petani yang notabene wong cilik ini," katanya.

"Komitmen Pak Prabowo juga tegas kepada kami (Kader Gerindra, Red) untuk memajukan dan mensejahterakan petani, nelayan dan wong cilik (Rakyat kecil, Red)," tegas Bambang Haryo.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Desa Margobener, Gatot Iswandi mengungkapkan, kekeringan dan gagal panen yang dialami Gapoktan di desanya sudah terjadi bertahun tahun.

Bahkan pihaknya sudah melaporkan hal tersebut ke Dinas terkait di Pemkab Sidoarjo. Tapi hingga saat ini tidak ada solusi kongkrit.

"Mayorita warga Desa Margobener profesi atau mata pencaharianya dari sektor pertanian. Tetapi kita dihadapkan masalah sulitnya irigasi untuk lahan kami, sehingga lahan pertanian yang seharusnya produktif saat ini tak bisa ditanami karena kekeringan," katanya.

Jika lahan pertanian normal bisa tanam dan panen tiga kali, tapi di Desa Margobener hanya satu kali tanam dan panen.

"Itupun hasilnya tak maksimal karena kita dihadapkan dengan hama tikus," ungkap Gatot

Gatot berharap, apa yang dikeluhkan para petani Desa Margobener kepada Bambang Haryo Soekartono dapat dibawa atau disampaikan kepada pihak terkait di Pemerintahan Sidoarjo.

"Semoga aspirasi yang kita sampaikan kepada Bapak Petani kita bisa diperjuangkan dan disampaikan ke pihak terkait. Kami juga berterima kasih kepedulihan Pak Bambang Haryo yang sudah banyak membantu petani Margobener," ungkap Gatot.

Dalam peringatan Hari Tani Nasional 2022 tersebut, selain mengakomodir keluhan para petani, Bambang Haryo Soekartono bersama BHS Peduli juga memberikan bantuan sembako kepada Gapoktan Desa Margobener. Serta siap membantu petani membuat saluran air yang bisa tersalurkan area persawahan yang mengalami kekeringan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Satria Bagus

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES