Peristiwa Daerah

Warga Kletekan Temukan Reruntuhan Misterius di atas Pos Pendakian Gunung Lawu via Jogorogo

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 17:02 | 123.76k
Hamparan luas diatas bukit menghadap puncak gunung lawu terdapat reruntuhan misterius. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Hamparan luas diatas bukit menghadap puncak gunung lawu terdapat reruntuhan misterius. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, NGAWI – Warga Desa Kletekan, Kecamatan Jogorogo, Ngawi menemukan reruntuhan bangunan misterius, di atas pos pendakian gunung Lawu Wukir Bayi. Warga berkeyakinan, reruntuhan tersebut sisa peninggalan peradaban di masa lampau.

Rolanda Devi Cahyana, warga setempat mengatakan, setidaknya ada tiga titik reruntuhan bangunan yang teridentifikasi. Ketiganya tersebar di berbagai lokasi, sepanjang jalur pendakian gunung Lawu via Jogorogo.

Advertisement

"Kita temukan tiga situs yang teridentifikasi bangunan berupa tatanan batuan atau punden berundak," kata Yana kepada TIMES INDONESIA, Sabtu (8/10/2022).

Dari ketiga temuan itu, diantaranya berada di atas pos Wukir Bayi, Sapu Angin, dan di Ndoro Wati. Hanya saja, yang berhasil dijelajahi dan dibersihkan baru situs yang ada di atas pos Wukir Bayi.

Gunung-Lawu-2.jpgGapura pintu masuk berupa batuan alami. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

Lokasi reruntuhan bangunan di pos Wukir Bayi berada di atas bukit. Pada bukit tersebut, ditemukan tatanan batu yang dibuat bersap. Setidaknya ada lima bagian sap, yang ditandai dengan tatanan batu melingkari bukit lokasi dimana reruntuhan tersebut ditemukan.

Pada bagian puncak, terdapat tiga pintu masuk berupa gapura dari batuan alami. Masing-masing batu kira-kira setinggi 1,5 meter. Lebar pintu masuk sekitar 2 meter dari sisi ke sisi.

Menariknya, dari dasar bukit hingga titik gapura batu alami, terdapat susunan bebatuan yang dibuat layaknya anak tangga. Ketiga pintu masuk itu, juga terdapat hal yang demikian.

Setelah melewati gapura batu alami, terdapat hamparan lahan datar yang luas dan menghadap langsung ke puncak Gunung Lawu. Pada sisi-sisinya, terdapat tatanan batu yang dibuat semacam pagar, dengan tinggi kurang dari satu meter.

Untuk menuju lokasi reruntuhan bangunan misterius, warga harus menyusuri jalan setapak dari pos Wukir Bayi. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 menit berjalan kaki.

"Di puncaknya, ada tatanan batu membentuk persegi panjang, semacam altar. Mungkin untuk tempat pemujaan," kata Yana.

Masih di bagian atas, lanjut Yana, terdapat dua titik yang berbentuk persegi. Diperkirakan bekas struktur bangunan seluas 10 meter persegi. Selain itu juga terdapat sebuah lumpang yang terbuat dari batu, pada sisi lainnya.

Gunung-Lawu-3.jpgTerdapat batuan membentuk lumpang. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

Salah satu sisi gapura, terdapat akses menuju sungai. Akses untuk menuju sungai, berupa anak tangga yang terbuat dari susunan batuan, dengan kemiringan yang curam.

"Di lokasi sungai, kita temukan batu yang mungkin dulu sengaja dilubangi. Masyarakat menyebutnya Ngaron. Kemungkinan dulu dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air," kata Yana.

Yana berkeyakinan, masih ada undakan lain yang masih belum terjamah. Khususnya yang menghadap langsung ke puncak gunung Lawu. Saat ini, di lokasi tersebut ditumbuhi banyak pepohonan, dan rumput ilalang.

Soal ditemukan reruntuhan misterius tersebut, Yana belum begitu banyak mengetahui informasi terkait hal itu. Hanya saja, berdasarkan cerita turun temurun yang berkembang di masyarakat setempat, lokasi ditemukan reruntuhan tersebut dikenal sebagai tempat yang wingit dan angker.

"Cerita dari masyarakat, reruntuhan tersebut sebagai tempat yang angker dan wingit. Sering digunakan untuk tirakat. Ada juga cerita mengenai ditemukan arca berbentuk hewan seperti kera, dan babi," kata Yana.

Sementara itu, Kepala Dusun Kleleng, desa setempat, Yatman mengatakan, warga secara tidak sengaja menemukan reruntuhan bangunan tersebut. Saat itu warga hendak membersihkan lahan, untuk ditanami kopi sebagai penyekat apabila terjadi kebakaran hutan di wilayah Gunung Lawu.

"Sekitar akhir tahun 2019 mulai dibersihkan warga. Kemudian ditemukan reruntuhan tadi," kata Yatman.

Hingga saat ini, temuan reruntuhan bangunan tersebut belum dilaporkan kepada pihak terkait. Sehingga, penelitian lebih lanjut untuk mengungkap misteri terkait temuan itu juga belum ada.

Staf KPH Lawu DS Darno menambahkan, sebagian dari reruntuhan bangunan itu berada di petak 28 C kawasan Perhutani Lawu DS. Lokasi reruntuhan berada di ketinggian 1.256 MDPL.

"Petak 28 C masuk kawasan hutan lindung, di kawasan hutan gunung Lawu," tambah Darno, terkait reruntuhan bangunan misterius di atas pos pendakian gunung Lawu via Jogorogo, Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES