Hujan Deras Sebabkan Rumah di Desa Balokang Kota Banjar Ambruk

TIMESINDONESIA, BANJAR – Nasib malang menimpa pasangan suami istri, Lisnawati (33) dan Usup Sanjaya (30), warga RT 34 RW 11 Dusun Karangpucung Desa Balokang Kecamatan Banjar Kota Banjar, Jawa Barat. Rumah mereka yang baru 3 tahun dibangun dari hasil swadaya masyarakat dan bantuan Baznas Kota Banjar ini ambruk sekira pukul 10.00 WIB, Sabtu (8/10/2022).
Hujan yang mengguyur Kota Banjar tanpa henti sejak kemarin sore diduga menjadi penyebab ambruknya rumah tersebut.
Advertisement
Iping, Ketua BPD Desa Balokang menyampaikan bahwa rumah tersebut ambruk 10 menit setelah hujan reda.
"Dari kemarin kan hujan terus ya kemungkinan dampak dari itu sehingga rumah ini ambruk," ungkapnya.
Selain diguyur hujan lebat, ambruknya rumah berukuran 8x6 meter ini juga disebabkan material yang diduga sudah lapuk. Ini dikatakan Iping karena dirinya tahu bagaimana proses pembangunan rumah yang didirikan di atas tanah tumpang karang.
"Jadi rumah itu dibangun untuk membantu Lisnawati dengan bantuan dari Baznas dan saya galang juga swadaya dari masyarakat sehingga material yang kami gunakan waktu itu disesuaikan dengan anggaran yang minim," jelasnya.
Iping mengaku akan berkoordinasi dengan Kepala Desa terkait musibah yang mengakibatkan warganya kehilangan rumah tempat tinggalnya.
"Kami masih menunggu Kepala Desa untuk menindaklanjuti musibah ini," ujarnya.
Lisnawati berharap agar rumahnya yang ambruk dapat dibangun kembali. "Saya sudah tidak punya tempat tinggal dan untuk sementara ini kami mengungsi di rumah saudara dulu," katanya.
Lisnawati tinggal dirumah berdindingkan triplek ini bersama suami dan seorang putrinya yang masih berusia 5 tahun.
Pagi ini, sekira pukul 07.00 WIB Lisnawati sudah mempunyai firasat tak enak dengan munculnya suara decitan kayu di atap rumahnya.
"Karena saya takut rumah ambruk, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari rumah bersama anak saya sementara suami sudah berangkat kerja," tuturnya.
Saat Lisnawati mengungsi di rumah saudaranya yang berada tepat di depan di rumahnya, tetiba dapur rumahnya betul-betul ambruk sehingga rata dengan tanah.
"Saya tadi tidak sempat menyelamatkan perabotan rumah karena takut keburu ambruk," ucapnya.
Setelah BPBD tiba, dibantu aparat Desa, Babinsa dan warga setempat, rumah tersebut kemudian dirubuhkan.
"Baru saya ambil surat-surat berharga setelah rumah dirobohkan," imbuhnya.
Kusnadi, Kepala pelaksana BPBD Kota Banjar menyampaikan pihaknya langsung mendatangi lokasi musibah rumah ambruk setelah mendapatkan laporan dari warga.
"Kami lakukan assesmen dan bekerjasama dengan aparat dan warga setempat untuk membereskan puing-puing bangunan dan merobohkan sisa bangunan yang masih berdiri karena dikhawatirkan membahayakan warga yang ada di sekitar lokasi," paparnya.
Kusnadi menyebutkan jumlah kerugian atas musibah rumah yang ambruk ini ditaksir mencapai Rp30 Juta.
"Kebutuhan mendesak bagi korban saat ini adalah peralatan memasak dan makan minum, sembako dan Family Kit," sebutnya.
BPBD Kota Banjar masih melakukan berbagai kajian dan evaluasi atas musibah yang menimpa keluarga kecil tersebut.
"Untuk ke depannya, kami masih perlu melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Pemerintah Kota untuk Menentukan langkah selanjutnya," kata Kusnadi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |