Peristiwa Daerah

Kediri Fashion Festival, Dorong Munculnya Model Batik Baru

Rabu, 12 Oktober 2022 - 21:07 | 166.12k
Bupati Kediri Hanindhito Himawan bersama sang istri mengenakan pakaian khas Kediri di HUT Kabupaten Kediri ke 1218 (Foto: dok Diskominfo kabupaten Kediri)
Bupati Kediri Hanindhito Himawan bersama sang istri mengenakan pakaian khas Kediri di HUT Kabupaten Kediri ke 1218 (Foto: dok Diskominfo kabupaten Kediri)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRIKediri Fashion Festival bakal digelar Oktober ini. Ajang ini diharapkan mendorong para perajin batik di Kabupaten Kediri mengembangkan kreasi dengan menciptakan model-model baru.

Menurut Plt Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, usai baju khas Kabupaten Kediri diperkenalkan awal 2022, Pemerintah Kabupaten berkomitmen mengembangkan batik khas tersebut dalam berbagai inovasi. Mulai dari motif hingga berbagai macam model busana. 

Advertisement

Oleh karena itu, untuk mendorong para perajin batik Kediri unjuk gigi, digelar Kediri Fashion Festival pada bulan ini. "Adu kreasi baju batik khas ini persembahan dari Dekranasda Kabupaten Kediri yang terus berkomitmen mengembangkan batik khas Kabupaten Kediri,” kata Tutik, Rabu (11/10/2022).

Tutik menjelaskan, ajang tersebut juga digelar guna menguatkan identitas Kabupaten Kediri yang memiliki motif khas batik pagringsingan dan lidah api tersebut.

Lebih lanjut, pada 2023 Bandara Dhoho Kediri dijadwalkan akan beroperasi, kehadiran batik dan baju khas bakal menjadi salah satu identitas penting bagi Bumi Panjalu, sebutan Kabupaten Kediri. Lewat wastra itulah, diharapkan Kabupaten Kediri bisa makin dikenal oleh wisatawan baik domestik maupun manca. 

“Konsumen atau pemakai batik juga bisa lebih tertarik dengan banyaknya pilihan model dari motif khas Kabupaten Kediri,” kata Tutik. 

Tentang Batik Khas Kabupaten Kediri

Bertepatan dengan HUT Kabupaten Kediri Maret lalu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memperkenalkan pakaian khas dengan motif gringsing dan lidah api sebagai dasar. 

Gringsing diambil dari cerita Panji dan Candrakirana. Di mana Candrakirana yang sedang hamil dan mau melahirkan berniat menyerahkan baju polos. Karena dirasa kurang pantas untuk diserahkan, akhirnya baju itu diberi motif yang kemudian dinamakan motif gringsing.

Adapun, motif lidah api merupakan representasi dari  ibu kota Kediri yakni Dahanapura. Motif lidah api itu berkembang di ekonografi patung, dan candi-candi yang ada di Kediri. 

Pakaian khas Kediri untuk pria dinamakan Wdihan Kadiri dan untuk wanita Ken Kadiri. Pakaian khas ini memiliki ciri yang membedakan dengan daerah lain, yakni adanya banda atau kelengkapan. Untuk pakaian pria menggunakan sabuk gringsing panjalu, sementara wanita menggunakan sampir atau selendang. 

Pria juga menggunakan ikat kepala sebagai tokoh utama yang dinamakan ikat Jayabaya. Ikat ini merupakan perpaduan dari Panji yakni motif tekes dengan untiran semacam cemeti yang merepresentasikan pecut sebagai khasanah budaya kesenian di Kediri.

Pakaian pria sendiri ada dua jenis baik untuk keseharian yang dinamakan Wdihan Kadiri Mapanji, dan untuk pakaian resmi Wdihan Kadiri Satria. Sedangkan untuk wanita menggunakan sanggul yang dinamakan Padmagiri dengan hiasan berbentuk bunga teratai (padma) emas yang melambangkan Kediri itu wilayah yang kesuburannya diapit gunung.

Pada kesempatan itu, Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, juga mengungkapkan pakaian khas tersebut akan digunakan sebagai pakaian resmi kedinasan setiap Kamis pekan pertama atau terakhir. "Jadi pakaian yang non formal (untuk keseharian) yang pakai kemeja putih dan rompi merah itu yang akan kita gunakan untuk bekerja," Bupati Kediri saat itu. (*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES