Tol Probowangi Hanya Sampai Besuki, Ini Progresnya di Probolinggo
TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tol Probolinggo-Banyuwangi atau disebut Tol Probowangi terhenti di Besuki, Kabupaten Situbondo. Proses pembabasan lahan dari Besuki hingga Ketapang, Banyuwangi dengan panjang 125,72 kilometer tak dijalankan.
Lalu bagaimana dengan lahan Tol Probowangi di Kabupaten Probolinggo? Yakni dari Desa Suko (Kecamatan Maron) di ujung barat, Kraksaan, hingga wiayah Kecamatan Paiton di ujung timur?
Advertisement
Berdasarkan Monitoring Progres Kontruksi Jalan Tol Trans Jawa di situs Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebutkan, ruas jalan Tol Probowangi terbagi dalam tiga seksi.
Progres pembebasan lahan Tol Probowangi (foto: BPJT)
Ruas Tol Probowangi di Kabupaten Probolinggo termasuk dalam seksi 1. Yakni Seksi 1.1 yang meliputi Suko-Kraksaan dengan panjang 9 kilometer, dan Seksi 1.2 yang meliputi Kraksaan-Paiton dengan panjang 11,2 kilometer.
Hingga 3 Oktober 2022, progres pembebasan lahan telah mencapai 87,59 persen untuk ruas Suko-Kraksaan. Sedangkan untuk ruas Kraksaan-Paiton, progres pembebasan lahan telah mencapai 50,04 persen.
Kemudian untuk seksi 1.3 yang meliputi Paiton-Banyuglugur dengan panjang 9,4 kilometer, progres pembebasan lahan mencapai 14,11 persen.
Seksi 2 dari Tol Probowangi membentang dari Banyuglugur hingga Bajulmati. Seksi ini terdiri dari dua bagian. Yakni Seksi 2.1 yang meliputi Banyuglugur-Besuki sepanjang 16,2 kilometer. Hingga 3 Oktober, proses pembebasan lahan mencapai 21,19 persen.
Kemudian ada seksi 2.2 yang meliputi Besuki-Bajulmati sepanjang 94,68 kilometer. Adapun seksi 3 Tol Probowangi, dimulai dari Bajulmati hingga Ketapang dengan panjang 31,04 kilometer.
Proses pembebasan lahan pada seksi 2.2 dan seksi 3 tak dijalankan. Hingga 3 Oktober, pembebasan lahan pada seksi ini masih 0 persen.
"Kita lagi ada diskusi (dengan Menteri PUPR, Red), kita negosiasi berhenti di situ (Besuki, Red) dulu. Apakah kita teruskan atau turun ke Jember-Banyuwangi," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Dia menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan terhentinya pembangunan hingga ke Banyuwangi. Menurutnya, saat ini volume lalu lintas dari Probolinggo lebih banyak mengarah ke daerah selatan yakni ke Jember.
Di samping itu, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi apabila dilanjutkan nantinya akan melalui jalur Baluran. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meminta agar pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dilakukan dengan model elevated, sehingga dari sisi konstruksi akan lebih mahal.
Sebagai informasi, Jalan Tol Probowangi memiliki panjang total 171,516 kilometer yang terbagi menjadi tiga seksi. Yakni seksi 1 Probolinggo-Besuki (29,6 kilometer), Seksi 2 Besuki-Bajulmati (110,875 kilometer), dan Seksi 3 Bajulmati-Ketapang (31,041 kilometer).
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi akan menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans Jawa. Konsesi untuk pembangunan jalan tol ini adalah 35 tahun dengan dana investasi mencapai Rp 23,3 triliun.
Ruas tol Probowangi akan dikelola PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi atau JPB. Ia adalah kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dalam keterangan tertulis pada Maret 2022, Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto mengatakan, pembebasan lahan ditarget selesai akhir tahun ini.
“Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, pengerjaan kontruksi untuk Segmen Probolinggo-Besuki juga dapat dimulai di saat yang sama dan kami optimis bisa selesai di akhir tahun 2024,” kataAdi Prasetyanto.
Ia menjelaskan, jadwal konstruksi akan menyesuaikan dengan ketersediaan lahan dengan minimal progress lebih dari 80 persen secara gate to gate, sehingga pelaksanaan konstruksi antara gerbang satu dengan yang lainnya tidak terputus di tengah, dan dapat dioperasikan secara menerus.
Tol Probowangi segmen Probolinggo-Besuki nantinya akan memiliki tiga Gerbang Tol (GT). Yaitu GT Kraksaan, GT Paiton, dan GT Besuki. Pembebasan lahan lebih dari 80 persen ini harus tercapai antar tiga gerbang tol tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Muhammad Iqbal |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |