Nucleus Farma Klaim Tidak Gunakan EG, Konimex Tarik Termorex Sirup

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Produsen obat sirop mulai memberikan langkah cepat terkait hasil pengujian BPOM RI. Produsen Nucleus Farma mengklaim tidak menggunakan zat Dietilen Glikol (DG) dan Etilen Glikol (EG). Sedangkan, Konimex selaku produsen Termorex Sirup akan menarik semua produk yang tercantum dalam daftar obat hasil pengujian BPOM RI.
CEO Konimex Rachmadi Joesoef menyampaikan pihaknya akan menarik Termorex Sirup 60ml dengan nomor batch AUG22A06. Penarikan ini dilakukan terkait adanya laporan cemaran etilen glikol pada produk tersebut yang ditemukan BPOM RI.
Advertisement
Termorex Sirup ini merupakan salah satu dari 5 produk yang mengandung cemaran etilen glikol yang melebihi ambang batas aman.
"Sebagai wujud kepatuhan PT Konimex, saat ini kami tengah mempersiapkan langkah untuk melakukan penghentian produksi, distribusi dan penarikan kembali (recall) produk Termorex Sirup 60ml dengan nomor batch: AUG22A06, sesuai surat edaran dari BPOM," kata Rachmadi Joesoef dalam keterangan resmi, Jumat (21/10/2022).
"PT Konimex juga senantiasa mematuhi segala kebijakan dan aturan yang ditetapkan pihak berwenang, guna memastikan semua lini produk kami aman dikonsumsi masyarakat," tambahnya.
Konimex juga menyakini bahwa obat irup yang diproduksi PT Konimex tidak menggunakan bahan baku etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Meski begitu, Rachmadi Joesoef mengatakan sesuai arahan penarikan dari BPOM, produksi dan seluruh distribusi obat yang dimaksud disetop sementara.
"PT Konimex tengah berkoordinasi dengan BPOM RI dan pihak-pihak terkait untuk memastikan bahwa seluruh produk Konimex dalam sediaan sirup telah melalui proses produksi sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan aman untuk dikonsumsi sesuai anjuran," kata Rachmadi.
Sementara itu, Natura Nuswantara Nirmala atau yang dikenal dengan Nucleus Farma menyatakan produk cairan obat dalam ONOIWA MX dan ONOIWA MX for Kids tidak mengandung Dietilen Glikol dan Etilen Glikol.
CEO dan Founder Nucleus Farma, Edward Basilianus menyampaikan informasi tersebut dikeluarkan sebagai respons terhadap maraknya pemberitaan tentang bahaya kandungan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirup. Kedua obat tersebut juga diproduksi dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), serta menggunakan bahan-bahan alami.
"Keberadaan produk bahan alam sangat berpotensi menjadi pilihan alternatif lain di tengah kabar yang cukup membuat khawatir para orangtua dan masyarakat mengonsumsi obat di kala sakit membutuhkan pengobatan," kata Edwar Basilianus yang juga sekaligus salah satu pengurus GP Jamu Pusat, dalam keterangan tertulis, Jumat (21/10/2022).
Seperti yang diketahui, Kemenkes RI memberikan instruksi untuk semua apotek menghentikan sementara penjualan obat sirup. Hal ini dilakukan menanggapi dugaan penggunaan paracetamol sirup yang disebut sebagai penyebab gangguan ginjal akut misterius pada anak belakangan ini.
Perintah larangan penggunaan obat sirup ini terdapat dalam surat edaran (SE) Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022. Di dalamnya dijelaskan apotek dilarang sementara menjual bebas obat sirup kepada masyarakat untuk sakit apapun.
Lebih lanjut, Edward mengungkapkan ONOIWA MX dan ONOIWA MX for Kids diracik berbasis riset bahan alam, mengedepankan studi ilmiah serta pengkajian formula sedemikian rupa menggunakan teknologi terkini tanpa campuran bahan obat-obatan kimia. Karenanya, kedua produk tersebut dapat digunakan dengan aman oleh masyarakat Indonesia untuk membantu kondisi tubuh tetap prima dan sehat. Terutama, untuk para orangtua ingin memberikan pilihan terbaik untuk dikonsumsi oleh sang buah hati tercinta.
Edward berharap pernyataan dari Nucleus Farma dapat membantu masyarakat dalam memilih produk cairan obat dalam yang terbaik, berbahan dasar alam serta aman dikonsumsi sehari-hari.
Data BPOM dalam halaman resminya, terdapat lima obat sirop yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) melebihi ambang batas yang ditentukan.
Berikut ini daftar obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
Data dari Kemenkes RI saat ini total kumulatif kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia mencapai 206 orang di 20 provinsi per Selasa (18/10/2022). Sebanyak 99 orang di antaranya meninggal dunia.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |