Peristiwa Daerah

Waspada Hujan Deras-Angin Kencang, Masyarakat Diimbau Hindari Aktivitas di Bawah Pohon 

Sabtu, 22 Oktober 2022 - 22:11 | 42.42k
Petugas gabungan saat melakukan penanganan pohon tumbang. (FOTO: Instagram BPBD Kota Kediri)
Petugas gabungan saat melakukan penanganan pohon tumbang. (FOTO: Instagram BPBD Kota Kediri)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Kediri meminta masyarakat Kota Kediri untuk menghindari berkegiatan di bawah pohon selama musim hujan deras disertai angin kencang.

Berdasarkan peringatan cuaca tiga harian di Kota Kediri sendiri, kecepatan angin masih maksimal 35 km perjam. Selain itu dalam 2 hari terakhir, di wilayah Kota Kediri terjadi angin puting beliung dan pohon tumbang.

Advertisement

Angin puting beliung terjadi di wilayah Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Jumat (21/10/2022) sedangkan pohon tumbang terjadi pada Sabtu sore, (22/10/2022) di wilayah Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto.

melakukan-penanganan-pohon-tumbang-2.jpgPetugas gabungan saat melakukan penanganan pohon tumbang. (FOTO: Instagram BPBD Kota Kediri) 

Seperti diketahui berdasarkan rilis terakhir BMKG Juanda, Kota Kediri termasuk dalam salah satu wilayah yang harus waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi untuk periode 17-22 Oktober kedepan.  

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengungkapkan pihaknya mengimbau masyarakat untuk sementara menghindari aktivitas di luar saat hujan lebat. Karena kota Kediri dalam tiga hari kedepan masih terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin cukup kencang.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat juga diimbau menghindari kegiatan di bawah pohon, termasuk memarkir kendaraan di bawah pohon.   

"Selain itu jika terpaksa melakukan aktivitas di luar harus waspada dan hati-hati. Kondisi jalanan waktu hujan juga pasti licin. Karena alam unpredictable (sulit diprediksi)," ujar Indun, Sabtu (22/10/2022).

memperbaiki-rumah.jpgWarga saat memperbaiki rumah yang terdampak angin puting beliung. (FOTO: Yobby/TIMES Indonesia) 

Sementara itu akibat puting beliung di wilayah Kelurahan Bawang, Kecamatan Pesantren, Jumat, (21/10/2022) sekitar 15 KK terkena dampak. Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.

BPBD Kota Kediri sendiri usai kejadian melakukan assesment atau pendataan pada rumah yang terdampak dan memberikan bantuan dasar pada warga yang terdampak.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, sementara warga yang rumahnya masih rusak memilih menginap di rumah saudara. 

Selain itu pekan depan, BPBD Kota Kediri bersama Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) akan melakukan pendataan terhadap rumah dan fasilitas umum yang terdampak.

"BPBD akan berkomunikasi dengan Dinas Perkim untuk melakukan penghitungan dan langkah-langkah rehab pada rumah yang terdampak. Untuk perbaikan menjadi wewenang Dinas Perkim. Kerusakan rata-rata pada atap," tutur Indun lagi.

Dari pantuan di wilayah Bawang, sampai sore tadi sejumlah warga tengah membersihkan sisa-sisa atap yang rusak. Salah satu warga, Syamsuri mengungkapkan sebelum puting beliung terjadi, sempat turun hujan dalam skala kecil.

"Gerimis, lalu ada suara seperti kendaraan beroda 4 besar. Ternyata belakangnya angin besar," tuturnya.

Di sisi lain, hasil analisis dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur oleh BMKG, menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan. Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Eguatorial Rossby, serta suhu muka laut di perairan Jawa Tmur masih hangat dengan anomali antara #0.5 s/d t2.5 SC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. 

Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, puting beliung dan hujan es. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES