Peristiwa Daerah

Aksi Merawat Sumbu Filosofi, Paguyuban Bank Sampah Ingatkan Yogyakarta Darurat Sampah

Minggu, 30 Oktober 2022 - 22:04 | 80.11k
Aksi Paguyuban Bank Sampah DIY dalam Bank Sampah Jogja Heboh #1 tahun 2020. (FOTO: Dok. Erwan)
Aksi Paguyuban Bank Sampah DIY dalam Bank Sampah Jogja Heboh #1 tahun 2020. (FOTO: Dok. Erwan)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Berbagai aksi biasa digelar di Kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta. Namun, kali ini akan ada aksi berbeda dibandingkan yang lain. Yakni, aksi yang akan dilakukan oleh Paguyuban Bank Sampah DIY.

Paguyuban sampah se-DIY ini akan menggelar aksi edukasi dalam tajuk Bank Sampah Jogja Heboh #2. Edukasi mengenai bagaimana mengelola sampah rumah tangga yang belakangan menjadi isu hangat di Yogyakarta pada 6 November mendatang.

Advertisement

Sekretaris Paguyuban Bank Sampah DIY, Erwan Widyarto mengatakan, salah satu bentuk aksi yang bakal menarik adalah adanya peragawati yang lenggak-lenggok membawa poster. Poster-posternya berisi kata-kata sebagaimana orang menggelar aksi. Di antaranya mengingatkan agar tidak nyampah saat berwisata, terutama di Malioboro sebagai bagian dari Sumbu Filosofi. Juga mengingatkan kondisi TPA Piyungan serta mengingatkan Yogyakarta Darurat Sampah.

“Peragawatinya mengenakan trashion, busana berbasis sampah. Atau sering dipahami sebagai 'busana daur ulang'. Busana yang dipakai rancangan anggota Paguyuban Bank Sampah DIY dari Bantul, Sleman dan Yogyakarta,” kata Erwan, Minggu (30/10/2022).

Selain Trashion Show, juga akan ada pergelaran Wayang Kristal. Wayang yang dibuat dengan memanfaatkan botol minuman bekas. Wayang Kristal bentuk Gunungan karya Sardi Beib, salah satu anggota Paguyuban ini ada yang  diberikan sebagai suvenir kepada Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan saat launching PLTS di Bali, bulan lalu. Juga sebagai cinderamata untuk Dubes Prancis Mr Oliver Chambard di Jakarta.

“Aksi yang lain berupa berbagai macam pelatihan pengelolaan sampah.  Organik maupun anorganik. Sebagaimana aksi serupa di tahun 2020 sebelum pandemi. Aksi yang kami lakukan pada Minggu, 6 November ini memang lanjutan dari aksi Malioboro Resik Lan Ijo tahun 2020. Tema yang kami angkat yakni Aksi Merawat Sumbu Filosofi, Gerakan Seribu Ember Tumpuk, Malioboro Resik Lan Ijo,” papar Erwan.

Paguyuban-Bank-Sampah-2.jpgGunungan "Wayang Kristal" dari limbah botol plastik karya Sardi Beib (anggota Paguyuban Bank Sampah DIY) diserahkan ke Menteri Luhut Binsar Panjaitan. (FOTO: Dok. Erwan)

Kegiatan yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta di Teras Malioboro 2 ini juga ada penyerahan komposter Ember Tumpuk. Penyerahan ke pengelola Teras Malioboro 2 dan warga sekitar Malioboro.

“Tidak hanya kami serahkan. Kami juga akan memberikan edukasi penggunaan Ember Tumpuk untuk mengelola sampah organik. Edukasi langsung diberikan oleh penemu komposter Ember Tumpuk Pak Nasih Widya Yuwono dari Fakultas Pertanian UGM. Tujuan kami, sampah organik tidak dikirim ke TPS dan TPA. Tapi, habis diolah menjadi kompos,” tambah Erwan.

Peserta edukasi yang utama adalah para petugas cleaning service di Teras Malioboro 2 dan warga di sekitar Kawasan Sumbu Filosofi Malioboro. Tapi, siapa pun pengunjung Teras Malioboro 2 yang mau ikut mendengarkan bisa mendekat ke lokasi. Lokasi kegiatan berada di Sisi Timur Teras Malioboro 2. Kegiatan edukasi dimulai pukul 08.30 hingga 12.00 WIB.

“Hanya saja sebelumnya akan digelar senam pagi. Senam jam 06.00 oleh anggota Paguyuban dan warga Kelurahan Suryatmajan. Siapa pun boleh bergabung dalam senam pagi ini. Monggooo bergerak bersama mencari sehat. Setelah senam ikut belajar mengelola sampah. Mengurangi sampah yang dikirim ke TPA,” jelas Ketua Panitia Bank Sampah Jogja Heboh #2, Sri Martini.

Sri Martini juga mengingatkan masyarakat yang mau mengikuti 'Aksi Merawat Sumbu Filosofi' untuk mematuhi protokol kesehatan. Dengan mengenakan masker, berinteraksi mengikuti Pranatan Anyar Plesiran Jogja.

Selain itu, juga ada pelatihan yang digelar selama Bank Sampah Jogjja Heboh #2. Ada pula stan pameran dan pelatihan. Ada sabun dari minyak jelantah, sabun mandi EcoEnzyme, boneka badut tutup botol, olah limbah kaca, budidaya magot, biopori, Losida, pupuk organik cair, bros kresek, bros tutup botol, kerajinan anyam rapat, anyaman bolong, pot dari pakaian bekas, kerajinan koran, kreasi sedotan, olah limbah sandal dan sebagainya.

“Pokoknya kami ingin berbagi soal pengelolaan sampah dengan prinsip 3R, reduce, reuse, recycle. Pengelolaan yang mudah, murah, manfaat. Yang organik komposkan, yang anorganik, pilah, olah, jual. Sampah pilah anorganik bisa disetor ke bank sampah atau jual ke tukang rosok. Dengan langkah ini, makin sedikit sampah yang dikirim ke TPA,” tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES