Pemkab Bantul Revitalisasi Pasar Tradisional untuk Tumbuhkan Ekonomi Inklusif

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pemkab Bantul terus berupaya melakukan revitalisasi pasar tradisional agar dapat tumbuh menjadi pusat kegiatan ekonomi. Hal ini disampaikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat meresmikan pasar Turi Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, Kamis (17/11/2022).
Revitalisasi pasar tradisional bertujuan mengubah citra pasar tradisional yang kumuh, koto, dan bau menjadi pasar yang lebih bersih dan nyaman. Jika pasar nyaman, jumlah pengunjung meningkat sehingga barang dagangannya laris dan pendapatannya meningkat. Hal ini turut berdampak pada ekonomi di tingkat bawah juga tumbuh.
Advertisement
Selama ini pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah kurang mendapat pehatian. Sehingga ekonomi hanya tumbuh di tingkat atas, sementara ekonomi di tingkat bawah terpuruk karena kalah bersaing. Akibatnya terjadi ketimpangan ekonomi, karena yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
"Bila dibiarkan kondisi ini berpotensi menyebabkan beragam gangguan, mulai dari ekonomi bahkan sosial," tegas Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Langkah ini sebagai implementasi visi ketiga Pemkab Bantul. Pendayagunaan potensi lokal dengan penerapan teknologi dan penyerapan investasi, berorientasi pada pertumbuhan ekonomi inklusif.
Untuk mendukung program revitalisasi pasar tradisional, Pemkab Bantul menggalakan program belanja ke pasar tradisional dengan mengurangi belanja ke Mall dan pusat perbelanjaan lainnya. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi di pasar tradisional.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul Agus Sulistyana memastikan, revitalisasi pasar tradisional tidak hanya dilakukan secara fisik. Tetapi juga terhadap sistem manajemen dan perilaku pedagang.
Terkait revitalisasi bidang fisik yang sangat tergantung dengan anggaran. Revitalisasi baru dilalukan untuk 4 pasar tradisional. Masing - masing pasar Niten, Imogiri, Bantul, dan Turi. Pada tahun 2023 pasar Mangiran diusulkan untuk mendapat bantuan revitalisasi fisik dari pemerintah pusat.
Sedangkan revitalisasi manajemen dan perilaku pedagang, sudah dilalukan hampir di semua pasar tradisional. Berupa pemanfaatan pemasaran secara online, sistem pembayaran non tunai dan penggunaan E - retribusi.
Revitalisasi manajemen dan perilaku pedagang, dilakukan dengan memberi pelatihan bagi pedagang pasar. Dengan harapan, setelah semua pedagang mendapat pelatihan. Maka tinggal menunggu proses revitalisasi secara fisik yang dilakukan secara bertahap.
Melalui proses revitalisasi, diharapkan pasar tradisional dapat kembali menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja. Sebab kondisi fisik dan manajemennya sudah modern, tidak kalah dengan Mall dan pusat perbelanjaan modern lainnya.
Untuk menarik minat masyarakat agar berbelanja di pasar tradisional, pihaknya menggelar program belanja berhadiah. Dengan berbelanja di pasar tradisional, masyarakat berkesempatan mendapat berbagai hadiah menarik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |