Peristiwa Daerah

Dermaga Sungai Maron Pacitan Jebol Diterjang Banjir

Minggu, 20 November 2022 - 11:11 | 135.91k
Dermaga 2 Sungai Maron ambrol diterjang banjir menyusul cuaca ektrem di Kabupaten Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Dermaga 2 Sungai Maron ambrol diterjang banjir menyusul cuaca ektrem di Kabupaten Pacitan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PACITAN – Salah satu dermaga yang berada di objek wisata Sungai Maron, Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur jebol diterjang banjir. 

Kepala Dusun Maron, Agus Priyanto membenarkan kejadian bermula saat arus sungai meluap lantaran hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (16/11/2022) dini hari. Tanah sekitar sungai yang labil tak kuat menahan arus. 

Advertisement

"Kejadiannya hari Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 12.00 setelah malamnya hujan deras disertai banjir bandang. Karena tanahnya sangat labil, sehingga ambles seperti itu," katanya, Minggu (20/11/2022). 

Agus menambahkan, dermaga 2 Sungai Maron sejatinya dibangun untuk mengurangi membludaknya antrean pengunjung yang akan menyusuri sungai menggunakan perahu. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp90 juta. 

Dermaga-2-Sungai-Maron-2.jpgTotal kerugian ambrolnya talud dermaga 2 Sungai Maron mencapai Rp90 juta. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

"Yang jelas fungsinya untuk mengurangi antrean di dermaga 1 saat pengunjung membludak pada akhir pekan, terlebih lahan parkirnya juga penuh. Padahal baru 2 tahun dibangun," terangnya. 

Meski demikian, peristiwa ambrolnya talud dermaga 2 tersebut tak berpengaruh pada aktivitas pariwisata. Terpantau susur sungai masih normal berjalan seperti biasanya. Petugas melalui pengeras suara senantiasa menginformasikan perubahan kondisi Sungai Maron. 

"Tidak ada pengaruh dari segi jumlah pengunjung untuk berwisata di sini, kalau toh debit naik, cuma sebentar dan cepat surut," jelas Agus saat ditemui TIMES Indonesia di lokasi. 

Sudah menjadi risiko tersendiri bagi warga sekitar Sungai Maron, Desa Dersono ini hidup berdampingan dengan potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Sebab, lokasinya di bawah lereng bukit. Kendati keindahan alamnya tak pernah pudar. 

"Ini baru dirancang untuk selanjutnya dibangun kembali. Soalnya sekalian juga kami melakukan pengembangan sektor wisata. Ke depan harapannya segera diperbaiki, pemerintah juga bisa memberikan bantuan," ujar Agus Priyanto. 

Dermaga-2-Sungai-Maron-3.jpgAktivitas wisatawan di objek wisata Sungai Maron tetap ramai dan normal. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

Sebagai informasi, kawasan wisata Sungai Maron ini panjangnya sekitar 4,5 kilometer. Sungai ini dijuluki Amazonnya Pacitan karena saat menyusurinya anda seolah berada di tengah hutan yang mirip Amazon. Di ujung sungai akan tampak bebatuan karang yang khas seperti Phuket di Thailand. 

Biaya susur sungai ini Rp100 ribu, wisatawan bisa menyewa perahu yang tersedia berkapasitas 4 orang. Durasi yang dibutuhkan untuk sekali susur sekitar 40-45 menit. Di tengah perjalanan, anda bisa mengabadikan momen indah dengan berswafoto. Pemandu wisata dengan sabar menunggu jika ingin merasakan sensasi spot ayunan cinta. 

Waktu kunjungan yang pas adalah saat musim kemarau, selain airnya jernih, arusnya tak begitu deras sehingga sangat cocok untuk relaksasi. 

Meski mirip Amazon, objek wisata ini terletak di daerah terpencil. Anda harus melintasi jalan yang sempit, berkelok dan menantang sepanjang 20 kilometer dari pusat kota menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. 

Bagi pecinta alam yang berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Sungai Maron adalah tempat yang cocok dijadikan jujukan wisatawan mengisi hari libur bersama keluarga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES