Muria Sumba Manis Angkat Warisan Budaya Sumba di Peresmian Workshop Alat Berat

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Masih dalam suasana Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8, PT Muria Sumba Manis (MSM) meresmikan workshop tempat perbaikan alat berat untuk mendukung operasional perkebunan tebu milik perusahaan yang berlokasi di Palanggai, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini.
Peresmian workshop yang dilakukan pada Kamis (1/12/2022) dihadiri langsung oleh CEO Hartono Plantation Indonesia Robert Halim, Managing Director PT Muria Sumba Manis Budi Hediana bersama jajaran, serta seluruh karyawan office dan karyawan kebun Rindi Majangga Estate (RME).
Advertisement
Acara peresmian berlangsung di halaman gedung workshop yang dimulai dengan penyambutan rombongan dengan pengalungan kain Sumba dan tarian adat khas Sumba. Selanjutnya, dilakukan pengguntingan pita oleh CEO Hartono Plantation Indonesia Robert Halim didampingi Managing Director PT MSM Budi Hediana sebagai tanda dimulai beroperasinya workshop alat berat PT MSM.
CEO Hartono Plantation Indonesia Robert Halim mengatakan, pembangunan gedung workshop merupakan bentuk kesungguhan Hartono Plantation Indonesia dalam berinvestasi di Pulau Sumba. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan perkebunan tebu dalam rangka menyukseskan program pemerintah yakni swasembada gula.
“Ini diharapkan dengan adanya workshop maka perawatan dan perbaikan mesin-mesin bisa dilakukan dengan baik sehingga berkinerja tinggi tidak mudah rusak dan penanganannya cepat bila ada kerusakan,” kata Robert, Jumat (2/12/2022).
Robert mengingatkan, dengan adanya workshop alat berat ini tentu harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten. Tujuannya, agar bisa mengoperasionalkan workshop dengan baik. Karena itu, pelatihan untuk pengembangan SDM terus dilakukan termasuk mengirim beberapa tekhnisi lokal untuk training di Lampung.
Managing Director PT MSM Budi Hediana menambahkan, pembangunan workshop diharapkan dapat menunjang operasional perusahan meningkatkan kecepatan penanganan alat berat dan mesin-mesin serta alat pertanian lainnya apabila ada kerusakan.
Menurutnya, saat ini apabila peralatan mengalami kerusakan dan membutuhkan perbaikan harus mendatangkan tekhnisi dan vendor dari luar untuk perbaikan alat-alat.
Oleh sebab itu, kata Budi, dengan adanya workshop baru dengan didukung peralatan yang memadai serta teknis yang kompeten. Dengan demikian diharapkan bisa menangani sendiri apabila ada kerusakan-kerusakan yang perlu diutamakan.
“Jadi bukan perbaikan apabila ada masalah atau kerusakan melainkan program preventive maintenance, yakni mencegah agar peralatan tidak breakdown atau rusak,” jelas Budi.
Selain acara peresmian workshop alat berat juga ada acara pemotongan tumpeng HUT ke-8 PT MSM serta beberapa kegiatan lainnya agar mempererat kebersamaan antar karyawan seperti lomba memasak yang diikuti perwakilan dan manajer karyawan PT MSM.
“Kami berharap dari rangkaian seluruh kegiatan HUT ke-8 PT MSM ini dijadikan moment untuk menambah semangat kerja sama karyawan untuk memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan,” kata Budi.
Sebagaimana diketahui, PT MSM ini merupakan perusahan yang bergerak di bidang pengembangan industri perkebunan tebu dan pabrik gula yang terintegrasi yang berada diwilayah Indonesia timur yang mulai produksi akhir tahun 2021 melalui semangat “Grown in Harmony”.
“Kami berkomitmen penuh untuk membangun industri perkebunan tebu dan pengelohannya dengan memberikan nilai tambah dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder,” tutup Managing Director PT Muria Sumba Manis. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |